MEMIARA BURUNG |
Adipati Lu belum pernah melihat burung semacam itu,maka disangkanya burung dewa,lalu disuruhnya orang menjemput burung itu dan melayaninya sebagai tamu agung didalam kuil.
Setiap hari Adipati Lu menyuruh orang meniup serunai dan memukul gendang akan merintang-rintang hati sang burung,serta menghidangkan jamuan yang sangat berlebih-lebihan kepada burung itu. pelayanan Adipati Lu yang bermaksud baik itu sebaliknya bahkan membingungkan burung laut itu. Makin lama makin takutlah burung itu,dan sehari-harinya hatinya tak tenteram; tak sekerat dagingpun yang dimakannya,tak setitik airpun yang diteguknya. tiga hari kemudian burung laut itupun matilah.
Hal ini disebabkan karena Adipati Lu melayani burung laut itu bukan sebagai burung laut,melainkan sebagai melayani dirinya sendiri.
Tjuang Tje. Sumber:Fabel Tiongkok.1958.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.