Showing posts with label Sejarah Tatar Sunda. Show all posts
Showing posts with label Sejarah Tatar Sunda. Show all posts

Sejarah Singkat Kabupaten Lebak Banten






Pemindahan Ibukota dari Lebak Parahyang ke Warunggunung terjadi kira-kira tahun 1846.
 
Pada tanggal 28 Oktober 1882 terjadi lagi perubahan wilayah. Pembagian Wilayah Kabupaten Lebak meliputi distrik Rangkasbitung yang terdiri atas "onderdistrict" rangkasbitung,Kolelet Wetan, Warunggunung,dan Cikulur;distrik lebak terdiri atas onderdistrict Lebak,Muncang,Cilaki,dan Cikeuyeup: distrik Sajira terdiri atas onderdistrict Sajira,Saijah,Candi,dan Maja: distrik Parung Kujang,Kumpay,Cileles,dan Bojongmanik:dan distrik Cilangkahan terdiri atas onderdistrict Cilangkahan,Cipalabuh, dan Bayah.

kabupaten Lebak baru berfungsi sebagai daerah yang berdiri sendiri pada tanggal 14 Agustus 1925-berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Wilayahnya meliputi distrik Parung Kujang,Rangkasbitung,Lebak,dan Cilangkahan.

Pada tanggal 31 Maret 1851 secara resmi Ibukota Kabupaten Lebak dipindahkan dari Warunggunung ke Rangkasbitung.Namun sebelum itu, Ibukota Kabupaten Lebak terletak di Lebak Parahyang.





DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Sejarah Tatar Sunda
Jaman Sebelum Kerajaan Tarumanagara





SEJARAH TATAR SUNDA 
JAMAN KERAJAAN PRA-TARUMANAGARA

Zaman Pra-Tarumanagara Tidak banyak sumber yang memberitakan keadaan Tatar Sunda Pra-Tarumanagara. Salah satu sumber tertulis luar negeri berasal dari Yunani; yaitu Geographike Hyphegesis karya Claudius Ptolemaeus,menyebutkan tentang sebuah tempat benama Argyre yang terletak di ujung barat labadiou. Istilah labadiou dalam bahasa Sansekerta adalah Yawadwipa yang berarti pulau jelai'.

Yawadwipa itu dianggap sama dengan Jawa; dan karena argyre berarti 'perak', sementara di ujung barat Pulau Jawa terletak sebuah kota bernama Merak, biasanya Merak itulah yang dimaksudkan dengan argyre dalam berita Yunani itu. Jika dugaan itu benar,maka seharusnya dilakukan koreksi atas nama kota itu, bukan merak yang berarti 'burung merak', melainkan merak yang berarti 'memerak, putih seperti perak'.

Sebuah berita Cina yang berasal dari tahun 132 menyebutkan bahwa Raja Pien dari Kerajaan Ye-tiao meminjamkan meterai mas dan pita ungu kerajaannya kepada Maharaja Tiao-pien. Menurut G. Ferrand, seorang ahli sejarah Perancis,Ye-Tiao adalah nama yang diberikan Oleh orang Cina untuk menyebut Yawadwipa,sedangkan Tiao-pien adalah lafal Cina dari nama Sansekerta Dewawarman. Setelah itu, belum ditemukan sumber lain yang me beritakan tentang daerah ini hingga muncul berita Cin lainnya pada awal abad ke-5. 

Sumber yang memberitakan tentang Tatar Sunda sebelum masa kerajaan,sangat terbatas.Itu pun bukan sumber yang bersifat primer,melainkan sumber sekunder berupa historiografi tradisional yang sulit dibenarkan secara historis. Misalnya saja dalam Tambo Tulangbawang disebutkan bahwa Mang Wang,Maharaja Bulugading (Tiongkok) memesan cula badak puntih dari Medanggili, yaitu sebutan untuk Banten,yang biasa dipakai oleh orang-orang pada zaman Hindu hingga abad ke-13,dan cula badak itu bisa didapatkan di Ujung Wahanten (Jungkulan). 

Sementara itu dalam Perimbon Bayah dikisahkan bahwa pada awal abad pertama Masehi, ketika Maharaja Mang Wang dikabarkan memesan cula budak putih,telah berdiri sebuah perkubuan besar (?) Sindula di sebelah timur. Yaitu di Lakbok, dengan pemimpinnya Suelacala. 

Putra Sindula,yang dikenal sebagai pemimpin onom Sindula, dibunuh oleh Aji Saka karena ia seorang kanibal.Suatu penelitian pendahuluan untuk mengidentifikasi Tiao-pien yang terdapat dalam berita Cina tersebut di atas dengan Dewawarman, ternyata juga belum berhasil. Sementara,sumber naskah lain yang disebut Naskah Wangsakerta yang memberitakan tentang adanya Dinasti Dewawarman lengkap dengan masa pemerintahannya di Kerajaan Salakanagara sejak awal abad Masehi,secara historis sulit untuk dibuktikan kebenarannya.Bersambung BACA BERIKUTNYA >>










DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Sejarah Tatar Sunda
Sebelum Jaman Kerajaan Tarumanagara
Bagian.2






sejarah tatar sunda


Halaman Pertamanya BACA DISINI >>
Sementara itu dalam Perimbon Bayah dikisahkan bahwa pada awal abad pertama Masehi, ketika Maharaja Mang Wang dikabarkan memesan cula budak putih,telah berdiri sebuah perkubuan besar (?) Sindula di sebelah timur. Yaitu di Lakbok, dengan pemimpinnya Suelacala. 

Putra Sindula,yang dikenal sebagai pemimpin onom Sindula, dibunuh oleh Aji Saka karena ia seorang kanibal.Suatu penelitian pendahuluan untuk mengidentifikasi Tiao-pien yang terdapat dalam berita Cina tersebut di atas dengan Dewawarman, ternyata juga belum berhasil. Sementara,sumber naskah lain yang disebut Naskah Wangsakerta yang memberitakan tentang adanya Dinasti Dewawarman lengkap dengan masa pemerintahannya di Kerajaan Salakanagara sejak awal abad Masehi,secara historis sulit untuk dibuktikan kebenarannya.

Hubungan antara Cina dengan Nusantara diduga baru ada setelah terjadi perluasan kekuasaan Kerajaan Cina ke daerah Tonkin di Vietnam, yaitu pada masa Dinasti Chin dan Han sekitar akhir abad ke-2 Masehi. Adanya perluasan kekuasaan ini membawa perhatian Cina ke daerah-daerah selatan yang sebelumnya tidak menarik perhatian mereka.

Daerah-daerah yang terletak jauh dari pusat peradaban Cina di Tiongkok bagian utara ini dianggap belum beradab. Berabad-abad sebelum tarikh Masehi,Cina hanya melakukan perdagangan dengan Asia Barat. Ketika Cina telah meluaskan pengaruhnya ke Asia Tenggara bagian utara,pengetahuan mereka tentang Nusantara hanya diperolehnya dari pihak lain karena mereka tidak segera mengadakan hubungan langsung ke selatan.

Hubungan pelayaran langsung antara Cina dan Nusantara melalui Laut Cina Selatan diduga baru dimulai pada abad ke-3 Masehi. Akan tetapi, bukti kuat yang memastikan adanya hubungan itu baru pada awal abad ke -5,yaitu dari masa Kerajaan Tarumanagara. Demikianlah berita-berita awal tentang Tatar Sunda sebelum masa Kerajaan Tarumanagara. 

Meskipun berita itu hanya samar-samar saja, setidak-tidaknya hal itu menunjukkan bahwa sudah ada kehidupan bermasyarakat yang berhubungan dengan masyarakat luar di wilayah yang disebut Tatar Sunda sejak awal abad Masehi dan tentu juga sebelumnya meskipun tidak terberitakan. 


Sumber:Sejarah Tatar Sunda.2003.
Oleh:Nina H. Lubis,dkk.(buku di atas)





DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Sejarah Tatar Sunda
Pada Masa Prasejarah




sejarah tatar sunda
LUKISAN SUASANA DI BOGOR TEMPO DULU


Halaman pertamanya klik Disini >>
TATAR SUNDA PADA MASA PRASEJARAH.
Zaman Es Pada permulaan zaman Kuarter yaitu pada kala Plestosen (± 1,8 juta tahun yang lalu),diperkirakan sebagian besar pulau yang terletak di bagian barat Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan,dan Jawa,semula berhubungan dengan benua Asia.

Sementara itu pulau-pulau yang berada di bagian timur Indonesia berhubungan dengan daratan Australia. Daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan daratan Asia disebut sebagai Paparan Sunda (Sunda Shelf) dan daratan yang menghubungkan bagian timur Indonesia dengan Australia disebut Paparan Sahul
(Sahul Shelf). 

Penyatuan wilayah tersebut dengan wilayah daratan Asia terjadi karena penurunan muka air laut sebagai akibat dari pengumpulan air di kutub menjadi es (glasiasi),terutama di daerah yang bergaris lintang tinggi. Pada waktu glasiasi surut,permukaan laut menjadi lebih tinggi dan daratan-daratan yang tadinya menyatu,kemudian terpisah kembali. 

Perubahan tersebut sangat berpengaruh terhadap Kepulauan Indonesia,khususnya Laut Jawa yang seperti juga Laut Cina Selatan sebagian menjadi surut sehingga mengakibatkan terbentuknya jembatan daratan yang luas di atas paparan Sunda.Bersatunya sebagian daerah Indonesia bagian barat dengan terbentuknya jembatan daratan itu yang kemudian dikembangkan sebagai jalur migrasi fauna dan manusia pada masa pra-sejarah dari daratan Asia ke wilayah Indonesia.

Berdasarkan proses kejadian alam dan budaya serta sejarah kehidupan masa lalu pada permulaan zaman kuarter,terutama dalam kajian proses migrasi dari daratan Asia menuju kawasan Nusantara khususnya Pulau Jawa, kawasan Tatar Sunda memiliki peran yang sangat penting. 

Hal itu dikuatkan oleh hasil penelitian geologi tentang proses pembentukan Pulau Jawa yang diawali dengan terbentuknya jalur peguntingan Jawa Barat di sebelah utara,yaitu zona Bogor di sekitar zaman Oligo-Miosen kurang lebih 26 tahun yang lalu. Setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan gunting-gunting berapi, bukit-bukit, dan dataran tinggi lainnya di Tatar Sunda yang berlangsung terus hingga zaman Plestosen.

Pengangkatan Pulau Jawa sendiri yang dimulai dari bagian barat ke timur adalah jalur pegunungan yang temasuk dalam zona Bogor, Pegunungan Serayu Utara,dan Pegunungan Kendeng. Salah satu bukti bahwa proses pengangkatan masih terjadi di bagian timur adalah jalur Pegunungan Kendeng yang sekarang masih berada di bawah air laut Selat Madura. 

Oleh karena itu,ada anggapan bahwa bagian barat yang dikenal masyarakat sebagai Tatar Sunda merupakan kawasan yang berusia lebih tua karena lebih dulu mengalami pengangkatan dari permukaan air laut dibandingkan dengan Pulau Jawa bagian tengah dan timur.


Sumber:Sejarah Tatar Sunda.2003.
Oleh:Nina H.Lubis,dkk.


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!