Showing posts with label Kumpulan Fabel Tiongkok Kuno. Show all posts
Showing posts with label Kumpulan Fabel Tiongkok Kuno. Show all posts

Fabel Tiongkok Kuno - Ikan Keramat ...

                          

Pada suatu tempat tumbuh sebuah pohon besar dipinggir,batangnya telah lapuk sehingga berlubang besar : bilamana turun hujan,lubang itu penuh berisi air.

pada suatu hari seorang penjaja ikan duduk melepaskan lelah dibawah pohon itu. Ia tertarik oleh air dalam lubang pohon,lalu dilepaskannya seekor ikan kedalamnya.
Sesudah ia pergi,datanglah seseorang ketempat tersebut, dilihatnya dalam lubang pohon ada seekor ikan. ia merasa heran,pikirnya : " Dari mana datangnya ikan ini..?" Ini pasti ikan keramat.
  
Maka kabar itu tersiar kemana-mana ,orang-orang yang berdiam disekitar itu pada datang membakar dupa untuk memuja ikan keramat. Kemudian tempat itu menjadi ramailah seperti pekan raya.
  
Ketika penjaja ikan tadi datang lagi ketempat itu,tertawalah ia terbahak-bahak melihat keadaan demikian,katanya : " Ikan keramat apa ini,ada-ada saja,ikan ini ialah ikan yang yang kulepaskan tempo hari disini.,sekarang akan kubawa pulang."
  
Lalu ditangkapnya ikan itu dan dibawanya pulang.
Sejak dari itu,tiada orang lagi yang datang bersembahyang dibawah pohon tadi.
                  
            Ji Juen (Taman Kisah-Kisah Yang Ajaib)  

            Sumber:Fabel Tiongkok Kuna.1958


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Fabel Tiongkok Kuno - Menggambar Ular Berkaki ...


                     

MENIRU ORANG CACAT

Seorang bangsawan dinegeri Tju mempersembahkan korban kepada arwah nenek moyangnya. Secerek arak bekas upacara tadi diberikannya kepada seluruh pegawainya. tetapi bagaimanakah mereka dapat membaginya,arak hanya secerek,sedangkan orangnya banyak. Lama sekali soal ini dipikirkan,tetapi tak dapat dipecahkan juga. Akhirnya,seorang mengusulkan supaya tiap-tiap orang menggambar seekor ular ditanah dan siapa yang selesai lebih dulu boleh memiliki secerek arak itu.
Usul ini disetujui oleh semua orang.  Diantaranya ada seorang yang cepat sekali menggambar.

Tak berapa lama ular telah selesai digambarnya dan secerek arak tadi menjadi kepunyaannya. Sementara itu ia menoleh kekanan kiri dan dilihatnya orang-orang lain masih belum selesai menggambar. Dengan cerek arak ditangan kiri dan sebatang ranting ditangan kanannya,berkatalah ia dengan pongahnya: " Alangkah perlahannya kalian menggambar,aku masih sempat menambahkan beberapa kaki pada ular gambaranku ini...!"

Pada waktu ia sedang menambahkan kaki pada ular gambarannya itu,seorang telah  menyelesaikan gambarnya. Orang ini   segera merebut cerek arak tadi seraya berkata : " Ular tidak berkaki,mengapa gambar ular itu kau beri kaki...? Akulah orang pertama yang menyelesaikan gambar itu,bukan engkau...!

Habis berkata,orang tadi lalu minum arak dengan se-enak-enaknya.
  Dengan demikian,orang yang membubuhkan kaki pada gambar ular itu kehilangan arak yang telah didapatnya. 

                                    Cerita Negara-Negara Perang
                                        
                                        Sumber:Fabel Tiongkok.1958.

DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Fabel Tiongkok Kuno - Mengambil Jalan Yang Salah ...


                   


buku lawas
Dahulu ada seorang hendak berangkat dari Dataran tengah mengunjungi negeri itu.a tuan menuju Mengendarai keretanya kearah utara.Ditengah jalan,seorang memberita Negeri Tju itu letaknya diselatan Daratan tengah,tapi orang tadi mehukannya: " Tuan salah jalan. kenegeri Tju harus keselatan,mengapkeutara.

Orang itu menjawab : " tak mengapa,kuda saya baik,larinya kencang."" Biarpun bagaimana baik dan cepatnya kuda tuan,kalau mengambil arah ini,tuan tidak akan sampai kenegeri Tju..!"
" Tak mengapa,bekal perjalanan saya cukup banyak."
" Bagaimana banyakpun bekal perjalanan tuan itu juga tak berguna. Dengan mengambil arah ini,tentu tuan tak mungkin sampai kenegeri Tju...!"
" Tak mengapa,kusir saya sangat pandai mengemudikan kereta...!"

Karena tak mau mengerti akan kesalahannya,maka orang yang hendak kenegeri Tju itu tetap mengambil arah yang salah.
Tetapi dapatlah kita pastikan : makin baik kudanya,makin banyak bekal perjalanannya dan makin pandai kusirnya,orang itupun akan makin jauh dari negerinya.

                         Cerita Negara-Negara Perang

                Sumber: Fabel Tiongkok.1958.

DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Fabel Tiongkok Kuno - Tjeng Sen Membunuh Orang ...

                            
             

buku lawas fabel tiongkok
Pada suatu kali Tjeng Sen berpisah dengan ibunya dan berangkat ke negeri Fei.
Kebetulan di negeri itu ada seorang yang juga bernama Tjeng Sen dan telah membunuh orang. Seorang yang mendapat kabar tersebut pergi mendapatkan ibu tjeng Sen dan mengatakan : " Tjeng Sen telah membunuh orang di negeri.

Pada waktu itu,ibu Tjeng Sen sedang sibuk menenun.
Mendengar berita itu,ia menjawab ; " Tak mungkin anakku membunuh orang."

 Tak lama kemudian,datanglah seorang lagi yang mewartakan : " Tjeng Sen telah membunuh orang...!" Kabar inipun tak dihiraukan oleh ibu Tjeng Sen yang masih terus duduk menenun dengan tenteram. Tetapi,tak berapa lama antaranya,seorang lain lagi berlari-lari datang memberitakan : " Tjeng Sen telah membunuh orang...!
 Mendengar kabar dari orang ketiga itu,ibu Tjeng Sen lalu menjadi gelisah,ia melemparkan gelendong benang dan melarikan diri.
  
Meskipun Tjeng Sen adalah seorang yang baik,dan ibunya pun sangat menaruh kepercayaan kepadanya,tetapi berhubung dengan adanya kabar dari tiga orang yang mengatakan bahwa ia telah membunuh orang,maka ibu yang amat menyayangi anaknya itupun tak percaya lagi kepada anaknya. 

                           Cerita Negara-negara Perang.

              Sumber:Fabel Tiongkong.1958. 


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Fabel Tiongkok Kuno-Memiara Burung .....

                          
MEMIARA BURUNG
Seekor burung laut hinggap diluar ibu kota negeri Lu. 
Adipati Lu belum pernah melihat burung semacam itu,maka disangkanya burung dewa,lalu disuruhnya orang menjemput burung itu dan melayaninya sebagai tamu agung didalam kuil.

Setiap hari Adipati Lu menyuruh orang meniup serunai dan memukul gendang akan merintang-rintang hati sang burung,serta menghidangkan jamuan yang sangat berlebih-lebihan kepada burung itu. pelayanan Adipati Lu yang bermaksud baik itu sebaliknya bahkan membingungkan burung laut itu. Makin lama makin takutlah burung itu,dan sehari-harinya hatinya tak tenteram; tak sekerat dagingpun yang dimakannya,tak setitik airpun yang diteguknya. tiga hari kemudian burung laut itupun matilah.
  
Hal ini disebabkan karena Adipati Lu melayani burung laut itu bukan sebagai burung laut,melainkan sebagai melayani dirinya sendiri.

Tjuang Tje. Sumber:Fabel Tiongkok.1958.
 
DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Fabel Tiongkok Kuno :
Meniru Orang Cacat

                        

buku kuno
                     
Meniru Orang Cacat
Si Se terkenal sebagai seorang gadis yang amat cantik.
Karena ia menderita sakit perut, maka ia kadang-kadang ia menekankan kedua belah tangannya pada dadanya sambil mengerutkan dahi dan mengernyitkan alis. Dengan demikian,malah lebih elok lagi tampaknya.

Dikampungnya itu adalah pula seorang gadis yang buruk rupanya. Pada sangkanya,kecantikan Si Se itu tak bukan karena ia suka mengerutkan dahi dan mengernyitkan alis. Oleh sebab itu,tingkah Si Se di-tiru-tirunya : tiap-tiap kali kalau ia bertemu dengan tetangganya,sengaja dikernyit-kernyitkan alisnya dan dikerut-kerutkan dahinya.  Tetapi orang-orang sekampung bahkan menjauhnya setelah melihat wajahnya yang janggal itu.

Tjuang Tje.Sumber:Fabel Tiongkok.1958. 



DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Fabel Tiongkok Kuno :
Burung Kecil Mengejek Garuda

         

Ada seekor garuda raksasa, punggungnya setinggi gunung,lebar sayapnya bagaikan awan hitam yang menutupi sang matahari. Bila ia terbang,timbullah angin puyu,dan sekali terbang 90 ribu li (=1/2 kilometer) jarak yang ditempuhnya.

Dalam penerbangannya menuju ke kutub Selatan,sang garuda itu kebetulan terlihat oleh seekor burung kecil.
" Ia hendak kemana...? kata burung kecil itu sambil mengejek. " Aku berterbangan beberapa puluh kaki diangkasa lalu turun kembali,menari-nari dengan leluasa diantara semak-semak. Ini sudah lebih dari cukup bagiku. kemanakah ia hendak pergi...?"
 Disini kita lihatlah perbedaan pandangan Si Besar dengan Si Kecil. 
                                              Tjung Tje .

Tjung Tjoe ajaran Tjung Tjou pada abad ke-3 atau ke-4 sebelum Masehi.
Sebagaian besar dari buku ini diduga adalah karangan penulis-penulis pada jaman kemudian. 

                                    Sumber:Fabel Tiongkok.1958.

 
DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!