Semangat dan kehausan untuk belajar dan mencari ilmu telah ditunjukkan oleh bangsa Indonesia pada abad-abad permulaan masa kini. Pada waktu itu bangsa Indonesia telah memiliki pengetahuan mengenai ilmu Perbintangan, Ilmu Bumi,Ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kelautan dan juga telah sanggup membuat kapal yang baik mengarungi samudera.
Hal ini terbukti dengan banyaknya pelajar bangsa Indonesia yang menuntut ilmu di Nalanda,dekat kota Rajagrha di tepi sungai Gangga, ilmu kota-Magadha, India, Nalanda, merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang ternama pada waktu itu.
Banyak pelajar yang datang dari segala penjuru dunia untuk menuntut ilmu di Nalanda. Rupanya bila jumlah pelajar dari suatu negara cukup banyak, maka mereka dianjurkan untuk membangun asrama tersendiri. Asrama tempat penginapan pelajar Indonesia di Nalanda, yang di bangun tahun 860, adalah merupakan sumbangan Balaputradewa.
Satu-satunya jalan yang masuk akal bagi para pelajar Indonesia untuk mencapai India pada waktu itu adalah dengan kapal layar melalui laut. Dengan demikian, kapal yang baik mengarungi samudra luas harus telah dapat dibuat dan dimiliki pengetahuan navigasi, ilmu bintang, ilmu bumi dan ilmu-ilmu lain yang diperlukan untuk dapat membawa kapal itu sampai ke-India.
Hasil beberapa tahun di Nalanda telah mempeluas pandangan mereka dan memperdaya ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Keindahan dan kemegahan candi-candi yang dibangun oleh bangsa Indonesia didasarkan kepada segala peraturan dan ketetapan yang tercantum dalam "Silpasastra", suatu konpendium yang merupakan acuan utama di bidang teknik dan arsitekturnya dalam membangun candi dan arca. Pada hiasan-hiasan yang diukirkan di candi-candi itu terungkap bahwa bangsa indonesia pada waktu itu pun mengamati benar-benar alam disekelilingnya dan dicatat berupa ukiran-ukiran yang hidup di Indonesia dan yang pernah dilihatnya diukir sebagai hiasan-hiasan candi tersebut.
Jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di Indonesia dan yang pernah dilihatnya diukir sebagai hiasan candi-candi tersebut. karena itu, bangsa Indonesia boleh berbangga, bahwa inventarisasi fauna dan flora Indonesia dalam dalam benteuk hiasan candi untuk pertama kali dilakukan oleh bangsa yang tinggi untuk belajar dan mengetahui sesuatu yang baru, kebiasaan mengamati sesuatu dan mencatatnya dengan cermay, keterampilan membangun candi-candi yang megah, membuat yang baik untuk mengarungi samudera, serta memiliki ilmu pengetahuan lainnya hilang memudar mulai abad ke-18 dan nyaris dapat disebarluaskan kepada generasi-generasi berikutnya secara berkesinambungan.
Sumber:Kapita Selekta Manifestasi Budaya Indonesia.1986.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.