AKA Band |
AKA DIBENTUK DI APOTEK KALIASIN
Di seruas jalan bernama Kaliasin (sekarang jalan Basuki Rahmat),yang salah satu ujungnya bersinggungan dengan jalan Urip Sumoharjo di salah satu sudut Surabaya yang panas,terdapat Apotek Kaliasin milik Dr.Ismail Harahap. Dibelakang bangunan itu terdapat bangunan ruang tempat latihan band yang sekaligus merupakan markas AKA.
Perangkat musik di situ disediakan oleh Ismail Harahap setelah Ucok merayunya dengan membawa serta gitaris Jerry Soussa. jerry itu gitaris yang sangat terkenal. " Saya ngajak dia dengan harapan agar saya bersedia membelikan peralatan band." tutur Ucok.
Taktik ini terbukti berhasil, kemudian ia mendirikan AKA pada 25 mei 1967, itulah tanggal dan bulan kelahirannya. Nama AKA (kependekan dari apotek Kaliasin) diberikan oleh " Joe DJauhari Kustaman ",saudara angkat Ucok yang yang tinggal bersama keluarga Harahap dijalan Dr.Supratman No.8, Surabaya. Atas permintaan Fransisca Frederica, ibunda Ucok wanita keturunan Francis, Joe menemani Ucok melanjutkan pendidikan mengambil jurusan Asisten Apoteker di Semarang.
Disana ia berhasil menamatkan pendidikannya,tetapi Ucok tidak. Lelaki kribo itu rupanya sudah kontrak mati dengan dunia pangung.
Disana ia berhasil menamatkan pendidikannya,tetapi Ucok tidak. Lelaki kribo itu rupanya sudah kontrak mati dengan dunia pangung.
Setelah bertemu dengan pemain bass Hengki Wass, Jerry kemudian mengaudisi para calon drummer. Dari dua belas pelamar yang datang, tak satupun yang dianggap memenuhi syarat. akhirnya pilihanya jatuh kepada Syech Abidin yang merupakan drummer ke - 13 yang datang melamar.
Ucok sendiri memainkan organ perkusi dan tentu saja sebagai vocalis utama.
Adapun Dr. Ismail bertindak sebagai manager yang mengurus segala keperluan kontrak panggung dengan promotor.
Tapi formasi ini tidak bertahan lama. Hengki Wass mengundurkan diri digantikan adiknya, Peter Wass bassis bertangan kidal. Sedangkan Jerry Soussa digantikan Soenatha Tanjung eks gitaris " Ariesta Birawa " yang telah melahirkan nama besar Mus Mulyadi. Tahun 1999 Jerry Soussa yang hidup menyendiri menghembuskan nafas, kepergianya baru diketahui beberapa hari kemudian. "Saya juga terlambat menerima kabar kematiannya." kata Ucok dengan suara perlahan.
Adapun Dr. Ismail bertindak sebagai manager yang mengurus segala keperluan kontrak panggung dengan promotor.
Tapi formasi ini tidak bertahan lama. Hengki Wass mengundurkan diri digantikan adiknya, Peter Wass bassis bertangan kidal. Sedangkan Jerry Soussa digantikan Soenatha Tanjung eks gitaris " Ariesta Birawa " yang telah melahirkan nama besar Mus Mulyadi. Tahun 1999 Jerry Soussa yang hidup menyendiri menghembuskan nafas, kepergianya baru diketahui beberapa hari kemudian. "Saya juga terlambat menerima kabar kematiannya." kata Ucok dengan suara perlahan.
Tahun-tahun pertama karir AKA ditandai dengan pergantian pemain bass dari'Peter Wass' kepada'lexi Rumangit'. Entah kebetulan atau tidak, keduanya sama- sama kidal,sama-sama dahsyat.
AKA formasi ini mampu mensejajarkan diri dengan dua nama besar yang tengah menjadi kebanggaan publik Surabaya, Ariesta Birawa dan Yeah Yeah Boys yang dimotori oleh Eddy Radjab. Sayang, Lexi Rumangit punya masalah dalam soal disiplin. Ia sering mangkir latihan, menurut Soenatha salah satu faktor penyebabnya ketidak mampuan Lexi dalam memisahkan urusan band dengan urusan pacaran.
Hal yang sebenarnya lumrah ini lama-kelamaan dirasakan menggangu jadwal latihan dan pertunjukan.
Hal yang sebenarnya lumrah ini lama-kelamaan dirasakan menggangu jadwal latihan dan pertunjukan.
Lexi akhirnya mundur pada tada tahun 1969. Aka pun sibuk mencari penggantinya karena sudah terkait kontrak dengan sejumlah promotor.
Kabar terkuaknya lowongan baru sampai ketelinga " Arthur Victor George Jean Aness Kaunang ", melalui seorang teman bernama Rubin.
Kabar terkuaknya lowongan baru sampai ketelinga " Arthur Victor George Jean Aness Kaunang ", melalui seorang teman bernama Rubin.
Arthur kaunang yang pernah bergabung dengan Leo Kristi dalam kelompok Muana, seorang penggemar berat AKA. Ia rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menonton AKA berlatih dibelakang apotek Kaliasin tadi.
kesempatan audisi untuk menggantikan Lexi rumangit langsung membuatnya bingung dan gelisah.
Nama AKA terlampau besar baginya disamping menyadari dirinya tak sehebat Lexi Rumangit. Istrumen yang paling dikuasai dirinya ketika itu ialah piano klasik. Namun pencabik bass mana pun di Surabaya yang akan " rela mati " demi untuk bisa bergabung dengan AKA.
Nama AKA terlampau besar baginya disamping menyadari dirinya tak sehebat Lexi Rumangit. Istrumen yang paling dikuasai dirinya ketika itu ialah piano klasik. Namun pencabik bass mana pun di Surabaya yang akan " rela mati " demi untuk bisa bergabung dengan AKA.
Dan Arthur akhirnya menjajal kesempatan tersebut tanpa dibekali penguasaan bass yang memadai. Ternyata, dari sekian banyak calon bassis yang di audisi, Arthur lah yang terpilih. Padahal saat itu banyak pelamar yang lain lebih bagus darinya.
Sampai sekarang Arthur tak pernah menanyakan alasan pemilihan dirinya. " Arthur sengaja dipilih karena dia kidal, soal nya dipanggung kami terbiasa dangan format bassis kidal." alasan Soenatha Tanjung.
Sampai sekarang Arthur tak pernah menanyakan alasan pemilihan dirinya. " Arthur sengaja dipilih karena dia kidal, soal nya dipanggung kami terbiasa dangan format bassis kidal." alasan Soenatha Tanjung.
Selama tujuh hari Arthur tak diperkenankan pulang karena harus ngebut manghapal reportoar dari Steven Wolf, Tree Dog Night, The Cream dan Jimmy Hendrix untuk memenuhi beberapa kontrak yang terlanjur di tandatangani. " AKA pada saat itu sudah punya nama besar. Bisa bergabung dengan mereka rasanya seperti " dream come true " kenang Arhur.Sumber:Majalah RollingStone Januari 2008.Oleh:Denny Sakri
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.