ROMAN ATHEIS KARYA ACHDIAT K MIHARJA |
Dibesarkan dalam suasana ortodoks Islam,Hasan hidup dalam alam yang amat penuh dengan aturan-aturan,keharusan-keharusan agama,dan petuah-petuah orang-orang yang membesarkannya. Ayahnya,Raden Wiradikarta,seorang penganut agama Islam yang amat patuh menjalankan perintah-perintah agamanya,bersama isterinya ibu Hasan telah memilih pula ajaran sebuah tarekat oleh pengaruh dan anjuran haji Dahlan,seorang mistikus dari Banten.
Dari ayahnya Hasan Senantiasa mendengar wejangan-wejangan dan petuah-petuah yang bersifat imperatip,sedangkan ibunya menumpahkan segala restu dalam rangkuman cinta: Hasan anak satu-satunya lagi yang masih tinggal dari keempat anaknya semula.
Demikian cinta orang tua Hasan,hingga dipungutlah Fatimah anak kemenakannya sendiri,untuk teman bergaul Hasan. Pemungutan Fatimah disertai pula dengan kepercayaan,bahwa dengan demikian mereka telah mengamalkan pula perintah Tuhan: menolong anak yatim. Karena,memang bagi kebesaran Tuhanlah mereka menjalani kehidupan.
Kasih ibu yang melimpah-limpah atas diri Hasan,ditambah pula dengan belai sayang pengasuhnya,yang senantiasa membawa Hasan kealam dongeng. Dongeng yang amat senang dijelajahi anak-anak,dongeng-dongeng yang paling berkesan dalam sanubari tiap anak,apapun yang hendak dikisahkan. Dan sebagai istri seorang santri pula,Siti (demikian pengasuh Hasan),membawa Hasan kealam agama dan kenabian melalui dongeng-dongeng yang dikisahkannya.
Bersambung ke bagian 2 disini....
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.