Sejarah Asal Mula Belanda Depok | Bagian - 3




 Depok Tempo Dulu
STASION KERETA API
DEPOK TEMPO DULU


Kini,dikawasan Depok masih ada bangunan-bangunan tua yang bisa menunjukkan bahwa tempat itu pemah menjadi pemukiman yang sangat nyaman. Gedung Gereja yang dibangun pada tahun 1854 hingga kini masih tampak bentuk aslinya, meskipun ada penambahan-penarnbahan ruangan. Bahasa Indonesia dalam logat Belanda masih bisa ditemukan di kawasan itu, meskipun tidak dilakukan oleh orang yang berkulit putih dan berhidung  mancung.

Kenyataan itu menjadi pertanda bahwa adat-istiadat Belanda pernah tertanam di wilayah itu. Mau tidak mau harus diakui, kebudayaan Barat memang pernah singgah dan menjadi ciri khas rnasyarakat Depok. Pendidikan ala Eropa pun sudah sejak dini dirasakan oleh kawasan itu. Karena sejak zaman penjajahan Belanda di tempat itu sudah didirikan sekolah-sekolah.


Arus de-urbanisasi tak dapat dihindari. Warga Depok ash i yang punya pola tradisi kuat berbenturan dengan pola hidup modern yang dibawa dari kota. Pola tradisional yang alon-alon waton kelakon dilawankan dengan kebudayaan metropolitan yang sangat agresif.


Letak geografis kawasan Depok memang strategis. Dan menjadi lebih nyaman dengan kelengkapan-kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai sebagai tempat pemukiman. Pembangunan jalan raya dan sarana-sarana lain sangat mendukung pengembangan wilayah tersebut.Sejak tahun di kawasan Depok didirikan unit-unit perumahan yang tentu saja dimanfaatkan oleh "orang-orang Jakarta".


Saat inipun kawasan tersebut masih diincar oleh orang-orang Jakarta untuk dikembangkan menjadi perumahan dan perumahan mewah.


Arus de-urbanisasi tak dapat dihindari. Warga Depok asli yang punya pola tradisi kuat berbenturan dengan pola hidup modern yang dibawa dari kota. Pola tradisional yang alon-alon waton kelakon dilawankan dengan kebudayaan metropolitan yang sangat agresif.


Lalu terjadi saling menuduh. Orang modern menganggap yang lain malas, sedangkan orang yang berpola tradisional menganggap yang lain ngoyo (terlalu memforsir). Itulah gambaran penduduk yang bermukim di perbatasan antara Jakarta dengan Bogor. Antara modern dan tradisional. Selesai


FOTO-FOTO BANDUNG TEMPO DULU baca disini ...
HIBURAN ANAK-ANAK DI BANDUNG TEMPO DULU baca disini ...
JALAN-JALAN DI BANDUNG TEMPO DULU baca disini ...

Sumber:BUSOS No.216-Thn.XX/1/-1994 


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.