" Badai Pasti Berlalu "
Album Terbaik Indonesia Sepanjang Masa



" Badai Pasti Berlalu " Album Terbaik Indonesia Sepanjang Masa
" BADAI PASTI BERLALU "
TERIMAKASIH KEPADA ROLLING STONE yang telah 'menyesatkan' Indonesia dengan memilih Badai Pasti Berlalu sebagai album abadi. Menurut saya it's too early," cetus Eros Djarot dengan nada merendah. Produser Badai Pasti Berlalu dan sutradara yang kini lebih dikenal sebagai politikus mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi Soundtrack Film Nasional yang digelar Kineforum di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada hari Minggu (30/3) silam.

Hadir pula sebagai pembicara sore itu Denny Sakrie (pengamat musik), Thoersi Argeswara (penata musik film), Aghi Narrotama (penata musik film), serta David Tarigan (A&R Aksara Records). "Mohon maaf, bukannya saya sok merendahkan diri tapi saya harus jujur kepada diri sendiri karena memang saya bukan musisi. Saya takut nanti kalau disuruh main musik malah bisa berantakan," imbuh Eros yang belakangan tengah sibuk di dapur rekaman kembali bersama Berlian Hutahuruk dan Andi  Rianto.

Sebelumnya pada edisi khusus majalah ini yang terbit Desember 2007 album Badai Pasti Berlalu terpilih menduduki posisi teratas dalam jajaran 150 Album Terbaik di Indonesia Sepanjang Masa.
Eros yang saat memproduksi album itu baru berusia 24 tahun bercerita bahwa dirinya sebenarnya hanya menjawab

Album Badai Pasti Berlalu
" Sergeant Pepper's Lonely Hearts Club-nya "
Indonesia.


Eros Jarot
" EROS JAROT "
Tantangan yang diberikan oleh sutradara film Badai Pasti Berlalu Teguh Karya. "Dulu saya sekadar anak jalanan yang pulang dari luar negeri dan nonton film Teguh Karya terus saya kritik, `kok jelek sih film ini.' Dia marah-marah karena menganggap saya bisanya hanya mengkritik saja," kata Eros, "Waktu itu saya berlagak bisa saja padahal sebenernya nggak ngerti juga gimana caranya membuat musik film." Eros mengaku ketika terinsprasi membuat soundtrack itu ia tengah jatuh cinta pada seorang wanita bertubuh sangat indah yang kemudian ia ekspresikan dalam musik yang disinkronisaikan ke dalam "Kalau disebut Badai Pasti Berlalu itu murni soundtrack film saya rasa nggak fair. Saya nggak mau bohong. Itu soundtrack plus, inspired from a movie," tegasnya. Bahkan ketika musik film tersebut berhasil meraih Piala Citra 1978 pun Eros mengaku sangat tidak layak mendapatkannya. "Yang pantas mendapatkannya itu teman-teman saya tadi. Ber-lian (Hutahuruk), Jockie (Suryo-prayogo), Chrisye, atau pemain keroncongnya," tambahnya.

Pengamat musik Denny Sakrie yang kebetulan menulis review tentang album tersebut di edisi khusus ROLLING STONE sebaliknya menegaskan bahwa Eros Djarot sekadar merendah dan tetap yakin bahwa Badai Pasti Berlalu adalah album yang membuat perubahan besar di industri musik Indonesia karena muncul di waktu yang tepat.

Menurutnya, di tahun 1977 belantika musik Indonesia tengah didera oleh lagu-lagu cinta yang sangat bodoh. Lirik-lirik seperti di lagu "Pelangi," "Merpati Putih," "Semusim," hingga "Serasa" sangat istimewa mendahului jamannya. Bahkan judul lagu "Badai Pasti Berlalu" sempat dikutip dalam pidato resmi bekas Presiden Soeharto di awal krisis moneter menerjang negara ini. "Ketika album Badai Pasti Berlalu baru rilis setahun kemudian Koes Plus mengubahwarna musiknya seperti Bens Leo bilang-musik anak gedongan. Ini kan gila!" ujar Denny, "album itu menjadi album yang memberi inspirasi bagi pemusik bahkan hingga diluar jamannya." Sakrie menambahkan bahwa komposisi yang ditulis Eros Djarot dan kawan-kawan sebenarnya bercerita tentang cinta tapi cara pengungkapannya sangat tidak biasa. "Saya pikir album ini sangat tepat jika dianggap sebagai Sergeant Peppers Lonely Hearts Club-nya Indone-sia," klaim Sakrie yang bercerita kaset asli Badai sekarang telah menjadi rare collectible item yang dijual hingga mencapai Rp.1 juta perkepingnya.(Wendi Putranto. Untuk lagu "Badai Pasti Berlalu" klik disini ... 

Sumber:Rolling Stone.Edisi 37.Mei-2008


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.