" BADAI PASTI BERLALU " |
Hadir pula sebagai pembicara sore itu Denny Sakrie (pengamat musik), Thoersi Argeswara (penata musik film), Aghi Narrotama (penata musik film), serta David Tarigan (A&R Aksara Records). "Mohon maaf, bukannya saya sok merendahkan diri tapi saya harus jujur kepada diri sendiri karena memang saya bukan musisi. Saya takut nanti kalau disuruh main musik malah bisa berantakan," imbuh Eros yang belakangan tengah sibuk di dapur rekaman kembali bersama Berlian Hutahuruk dan Andi Rianto.
Sebelumnya pada edisi khusus majalah ini yang terbit Desember 2007 album Badai Pasti Berlalu terpilih menduduki posisi teratas dalam jajaran 150 Album Terbaik di Indonesia Sepanjang Masa.
Eros yang saat memproduksi album itu baru berusia 24 tahun bercerita bahwa dirinya sebenarnya hanya menjawab
Album Badai Pasti Berlalu
" Sergeant Pepper's Lonely Hearts Club-nya "
Indonesia.
" Sergeant Pepper's Lonely Hearts Club-nya "
Indonesia.
" EROS JAROT " |
Pengamat musik Denny Sakrie yang kebetulan menulis review tentang album tersebut di edisi khusus ROLLING STONE sebaliknya menegaskan bahwa Eros Djarot sekadar merendah dan tetap yakin bahwa Badai Pasti Berlalu adalah album yang membuat perubahan besar di industri musik Indonesia karena muncul di waktu yang tepat.
Menurutnya, di tahun 1977 belantika musik Indonesia tengah didera oleh lagu-lagu cinta yang sangat bodoh. Lirik-lirik seperti di lagu "Pelangi," "Merpati Putih," "Semusim," hingga "Serasa" sangat istimewa mendahului jamannya. Bahkan judul lagu "Badai Pasti Berlalu" sempat dikutip dalam pidato resmi bekas Presiden Soeharto di awal krisis moneter menerjang negara ini. "Ketika album Badai Pasti Berlalu baru rilis setahun kemudian Koes Plus mengubahwarna musiknya seperti Bens Leo bilang-musik anak gedongan. Ini kan gila!" ujar Denny, "album itu menjadi album yang memberi inspirasi bagi pemusik bahkan hingga diluar jamannya." Sakrie menambahkan bahwa komposisi yang ditulis Eros Djarot dan kawan-kawan sebenarnya bercerita tentang cinta tapi cara pengungkapannya sangat tidak biasa. "Saya pikir album ini sangat tepat jika dianggap sebagai Sergeant Peppers Lonely Hearts Club-nya Indone-sia," klaim Sakrie yang bercerita kaset asli Badai sekarang telah menjadi rare collectible item yang dijual hingga mencapai Rp.1 juta perkepingnya.(Wendi Putranto. Untuk lagu "Badai Pasti Berlalu" klik disini ...
Sumber:Rolling Stone.Edisi 37.Mei-2008
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.