Bagian 1 nya klik disini ...
Pada akhir Pliosen(Dua juta tahun yang lalu) terjadi lagi periode revolusioner berupa tekanan dari sedimen,hingga terjadi proses pembentukan gunung,disusul menghilangnya Selacau.
Pada permulaan periode Plestosen (1 juta tahun yang lalu),beberapa kegiatan vulkanik di daerah Utara Bandung sempat membentuk kumpulan gunung api,ukuran dasarnya sebesar 20 km dengan ketinggian antara 2000-3000 meter. gunung ini dikenal sebagai Gunung Sunda,sebuah gunung raksasa dengan kaldera di puncaknya. Sedangkan Gunung Burangrang hanya merupakan parasit dari itu.(Prof.Dr.Th.H.F.Klompe,The Geology of Bandung",1956)
Masih pada priode Pletosen itu juga,Gn.Sunda runtuh diikuti oleh terjadinya Patahan Lembang. Sebuah rekaman Pletosen geologi dari periode itu,dapat dilihat dalam bentuk endapan binatang Vertebrata di penyayatan sungai Citarum sebelah barat Batujajar,seperti yang ditemukan oleh Stehn dan Umbgrove(1929).
Nah,sekarang sampailah kita pada kejadian alam yang patut diingat-ingat !
Pada jaman Holosen,11 ribu tahun yang lalu,lahirlah Gn.Tangkubanparahu sebagai anak dari kaldera Gn.Sunda,dan gunung api itu menutupi bagian timur sisa gunung api lama. Paling tidak gunung itu telah mengalami 3 kali erupsi besar yang mengeluarkan lava dan abu yang menimpa daerah sebelah utara Bandung.
Erupsi besar kedua dari Gn.Tangkubanparahu,yang menurut Cerita Rakyat(Legenda)adalah perahu yang tertelungkup di tendang Sangkuriang kesiangan,terjadi 6000 tahun yang lalu.
Adapun muntahan dari erupsi besar kedua itu,tersebar di sebelah barat Ciumbuleuit(Bandung)dan sebagian lagi sempat menyumbat sungai Citarum yang mengalir di lembah Cimeta(utara Padalarang),sehingga terbentuklah Danau Bandung. Sebuah danau yang sering juga disebut oleh manusia jaman baheula sebagai Situ Hiang.
Baru sekitar 3-4.000 tahun yang lewat,Danau Bandung mulai surut airnya,muncullah Dataran Tinggi Bandung . Danau itu mulai kering menyusut,tatkala sungai Citarum yang tersumbat muntahan Gn.Tangkubanparahu atau Gn.Burangrang(?)bisa bebas mengalir kembali,dengan menembus bukit Rajamandala (sebelah barat Batujajar),melewati terowongan alam Sanghiang Tikoro.
Dataran tinggi Bandung yang terkenal akan kesuburannya, sekarang terletak kurang-lebih 725 Mtr dari atas permukaan laut ,dikepung gunung api dan di sebelah barat terdapat bukit-bukit batu gamping. Endapan batu kapur yang membentuk bukit-bukit batu kapur Padalarang adalah bukti,bahwa daerah tersebut pernah terbenam di dasar laut.
Luas dataran tinggi yang di masa silam pernah jadi Situ Hiang (Danau Bandung),membentang dari Cicalengka di timur sampai Padalarang di arah barat,sejauh kurang lebih 50 Km. Dari bukit Dago di utara sampai ke batas Soreang-Ciwidey di selatan,berjarak 30 km. Kalau dihitung luas danau Bandung keseluruhan,hampir tiga kali lipat DKI Jakarta. Suatu wilayah yang Bakal menjadi daerah Bandung Raya dikemudian hari. Selesai ...
Sumber:Wajah Bandung Tempo Doeloe,1984.Haryoto Kunto
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.