Sejarah Prabu Siliwangi
Dalam Cerita Pantun
Bagian 3. Tamat



Prabu Siliwangi
PRABU SILIWANGI DALAM CERITA PANTUN

Bagian 1nya klik disini ...
Jika pun terpaksa terjadi peperangan,ternyata Satria dari Pakuan Pajajaran yang tangguh,hampir tidak pernah dapat dikalahkan. Begitu pula perlakuannya kepada bekas musuhnya sangat baik,sehingga mereka itu kemudian mengabdikan dirisebagai hulubalangnya. Hal-hal itu memberikan pula kilasan wibawa dan kebesaran Prabu Siliwangi walaupun dalam cerita,dirinya sudah tidak lagi jadi pelaku.

Dalam cerita pantun Siliwangi dan 'Mundinglaya Dikusuma',Prabu Siliwangi masih tampil,walaupun sebagai satria aktif, melainkan sebagai raja yang di abdi. Yang memberikan hukuman dan ganjaran. Dalam jalan cerita ia tidak lagi jadi pelaku utama,melainkan lebih sebagai penggerak cerita. Pada CP-CP lain kedudukannya dalam cerita mungkin hanya digambarkan saja atau malah disebut- sebut saja. Tetapi,hal itu sama sekali tidak menyebabkan tidak penting,sebab pengembaraanya itu dilakukan dengan penuh kebanggaan,dan tetap memberikan kewibawaan dan kekuatan bagi para satria yang sedang aktif dalam perjuangan. para satria lain dan dan para puteri,begitu pula para raja dimanapun memberikan perlakuan khusus kepada 'Satria Tedak Pakuan Pajajaran'.

Pengutaraan tentang Prabu siliwangi diceritakan melakukan tindakan. Deskripsikan,yaitu Prabu Siliwangi digambarkan keadaanya,didialoagkan,yaitu Prabu Siliwangi berbicara sebagai seorang yang memiliki kearifandan budi yang tinggi,pengasih,adil,tampan,danmenarik,berani dan disegani, perwira dan ksatria,dan pertapa. Pemerintahannya merupakan teladan pemerintahan yang adil,kerajaan makmur,sehingga rakyat hidup tenteram. 

Demikianlah,sebagai tokoh ideal perwatakannya dibentuk untuk mendukung amanat seperti itu. Pelukisan tokoh yang menyalahi sifat-sifat demikian akan dianggap  tidak cocok,danakan mendapat penolakan dari masyarakat. Bahkan dalam memerankannya diatas pentas,mungkin dirasakan tidak cocok belaka,sebab setiap orang sudah memiliki gambaran idaman masing-masing,yang dianggap tak dapat diganggu gugat.

Untuk melaksanakan amanat yang dibebankan kepada tokoh ideal ia harus mempunyai keturunan yang akan mewarisi kerajaan dan memeliharanya. Dalam hubungan ini Prabu Siliwangi dalam CP,disebutkan mempunyai 75 anak orang anak,dan anak-anaknya serta keturunanannya itu memerintah dimana-mana,seperti diutarakan dalam berbagai CP ia juga dilengakapi oleh tokoh-tokoh penunjang,seperti isteri rupawan yang setia,yang jumlahnya disebutkan sebanyak 151 orang,hulubalang yang gagah berani,dan penasihat serta pengasuh yang bijaksana, seperti'Kidang Pananjung',Gelap Nyawang,dan Lengser. 
Selesai ...
        
 Sumber:Seminar Sejarah dan Tradisi Tentang Prabu
Siliwangi,Bandung,20-24 Maret 1985
                      (oleh: Yus Rusmana)

DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.