Showing posts with label Dongeng Indonesia Klasik. Show all posts
Showing posts with label Dongeng Indonesia Klasik. Show all posts

Cerita Rakyat Jawa Tempo Dulu
" Panembahan Senapati "



JAWA TEMPO DULU
PANEMBAHAN SENAPATI 
Sutawijaya anak Ki Pamanahan adalah anak angkat Sultan Pajang. Oleh Sultan Pajang diberikan nama kepadanya Raden Ngabei Loring Pasar.

Sebagai diketeahui dalam perang Jipang-Pajang,yang dapat mengalahkan Aria Penangsang ialah Sutawijaya.

Tetapi dalam laporan kepada Sultan Pajang disebutkan bahwa yang membunuh Aria Penangsang bukannya Sutawijaya tetapi Ki Pamanahan dan Panjawi. Sebab apabila dilaporkan,bahwa yang membunuh Aria Penangsang Sutawijaya,maka boleh jadi tanah Pati dan Mataram tidak dihadiahkan kepadanya.

Maka sekarang Pati jatuh kepada Ki Panjawi dan Mataram kepada Ki Pamanahan.
Ki Pamanahan lalu pindah ke Mataram.
Raden Ngabei Loring Pasarpun,turut pindah ke Mataram.
Disana Ki Pamanahan berganti nama menjadi Ki Ageng Mataram.

Sepeninggal Ki Ageng ,maka Sutawijayalah yang menjadi Bupati di Mataram,dengan gelar Senapati Ing Ngalaga.
Selanjutnya Mataram selalu bermusuhan dengan Pajang . Pajang mengalami kekalahan. Sultan Pajang dibunuh oleh abdi Sang Senapati, yang bernama Ki Juru Taman.

Raden Ngabei Loring Pasar lalu menjadi raja dengan memakai sebutan:Kanjeng Panembahan Senapati Ngabei Mataram.

Panembahan Senapati itu bermusuhan dengan:
- Bang Wetan (Tanah Jawa sebelah timur).
- Madiun
- Pasuruan
- Kediri
- Pati
- Mangir

Sebelum semua bupati di Bang Wetan takluk kepada Mataram,Panembahan Senapati sudah wafat.
Ia dimakamkan di Pasargede.
Panembahan Senapati mempunyai banyak siasat.
Karena siasatnyalah musuhnya bertekuk lutut kepadanya.
Bahkan putranya sendiripun seorang putri pernah dijadikannya umpan untuk membunuh Ki Ageng Mangir.

Ia (Panembahan Senapati) terkenal juga sebagai orang yang gemar bertapa dan suka menyukakan hati seseorang.


Sumber: Cerita Lama 

DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Cerita Rakyat Jawa Tempo Dulu
" Jaka Tingkir "


salatiga tempo dulu
SALATIGA TEMPO DULU
Jaka Tingkir
Ia anak Kyai Ageng Pengging.
Ia ketika masih muda disebut orang: Mas Karebet.
Setelah Kyai Ageng wafat,maka Mas Kerebet diambil anak oleh Nyai Ageng Tingkir.

Itulah sebabnya,maka orang-orang  menamakan  dia Jaka Tingkir.
Jaka Tingkir mengabdi kepada Sultan Demak. Ia sangat dicintai olehnya. Ia dianggapnya sebagai puteranya sendiri dan diangkatnya menjadi kepala barisan prajurit.

Pada suatu ketika Sultan Demak murka sekali kepada Jaka Tingkir. ia di pecat dari jabatannya dan diusirnya.
Apa sebab? Oleh karena Jaka Tingkir membunuh seorang,yang bernama Dadungawuk.

Jaka Tingkir lalu mengembara,masuk hutan keluar hutan.
Setelah agak lama ia berkeliaran itu inginlah mengabdi lagi kepada Sultan Demak.

Pada waktu itu Sultan Demak sedang beristirahat di Prawata.
Tiba-tiba  datanglah seekor kerbau mengamuk.
Penduduk Prawata kacau-balau. Semua orang gelisah. Demikian juga halnya dengan Sultan Demak.

Jaka Tingkir melawan kerbau yang mengamuk itu.
Perkelahian antara Jaka Tingkir dengan kerbau itu hebat sekali.

Akhirnya kerbau itu dipukulnya dan seketika itu juga mati.
Orang-orang heran melihatnya. Sultan Demak riang gembira.

Kesalahan Jaka Tingkir yaitu membunuh Dadungawuk dimaafkannya.
Ia diangkatnya lagi menjadi kepala barisan prajurit.
Kecintaan Sultan Demak kepada Jaka Tingkir kini makin besar.

Ia diambil menantu olehnya dan diangkatnya menjadi Adipati di Pajang.

Sepeninggal Sultan Demak.maka Sang Adipati di Pajang menurut keputusan para wali menggantikan kedudukan mertuanya,dengan memakai gelar Sultan Hadiwijaya.


Sumber:Cerita Lama.oleh.Hadisoenarto dan Partosoetjipto


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Cerita Rakyat Jawa Tempo Dulu
" Ken Arok "





KEN AROK
Ia anak seorang petani. Ia kerapkali mengacau. Ken Arok mengabdi kepada Tunggul Ametung,adipati dinegeri Tumapel. Pada suatu ketika,timbullah keinginan dalam hatinya untuk merebut kedudukan Tunggul Ametung.

Disana ada seorang yang terkenal,pandai sekali membuat keris, Empu Gandring namanya. Keris buatan Empu Gandring itu amat jaya.

Maka pergilah Ken Arok ketempat Empu Gandring untuk memesan keris kepadanya.

Pada lain hari datanglah ia kesana. Tetapi keris belum selesai sama sekali. Ia sangat marah. Dengan keris yang setengah selesai itu Empu Gandring dibunuhnya.Keris tersebut dibawanya pulang dan diberikannya kepada seorang temannya,yang bernama "Kebo Ijo". Kemanapun Kebo Ijo pergi,keris itu selalu dibawanya.

Terkenallah sudah,bahwa keris yang aneh itu (belum selesai sama sekali) kepunyaan Kebo Ijo.

Pada suatu malam Ken Arok mengambil keris kepunyaan Kebo Ijo tersebut dan dengan itu Tunggul Ametung dibunuhnya.
Keris ditinggalkannya dekat jenazah Tunggul Ametung. Oleh karena umum telah tahu,bahwa,bahwa keris itu kepunyaan Kebo Ijo,maka Kebo Ijo itulah yang didakwa membunuh Tunggul Ametung. Kepadanya dijatuhkan hukuman mati.

Ken Dedes-isteri Tunggul Ametung-kini diperisteri oleh Ken Arok. Pada waktu itu Ken Dedes sedang hamil. Tiada lama ia melahirkan seorang anak laki-laki,namanya Anusapati.

Anusapati sejak kecil hingga besar tidak mengerti,bahwa Ken Arok bukan ayahnya yang sebenarnya.

Tetapi ia merasa,bahwa ia dari padanya mendapat perlakuan lain dari pada saudara-saudaranya.

Pada suatu ketika terpaksalah Kendedes membuka rahasia kepada Anusapati . Setelah mendengar keterangan itu, maka Anusapati mendesak,agar ibunya memberikan kepadanya keris buatan Empu Gandring,yang sudah membunuh ayahnya itu. Ken Dedespun memberikannya pula.

Anusapati memanggil seorang didesa, yang bernama Ki Pangalasan. Kepada dia itulah Anusapati memberi perintah untuk membunuh Ken Arok dengan keris buatan Empu Gandring.

Dan terjadilah,Ken Arok dibunuh juga oleh keris Empu Gandring tersebut

Sumber:Cerita Lama 
DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!