Showing posts with label Jakarta Tempo Dulu. Show all posts
Showing posts with label Jakarta Tempo Dulu. Show all posts

Jakarta Tempo Dulu - Balapan Sado Di Batavia 1909


jakarta tempo dulu
JAKARTA TEMPO DULU
MENYAMBUT HARI ULANG TAHUN WILHELMINA 
Atraksi lain ialah pacuan kuda digelanggang yang letaknya di Koningplein. Yang istimewa waktu itu ada balapan sado. Sado itu mengangkut peserta keramaian.
 Sampai tanggal 9 Mei 1909 Java Bode masih memuat berita tentang keramain-keramaian,pesta-pesta dsb.
Diberitakan baha di luar Batavia keramaian tidak banyak tampak.
 Karena pada masa itu fotografie disini belum berkembang, semua laporan-laporan tentang pesta itu tidak berhiaskan foto-foto.

BEBERAPA orang tua yang berlain-lainan,tapi sekarang telah tinggal di Jakarta telah kami tanyai, ibu Jull (pada pada tahun 1971 usianya 76 tahun ) masih ingat perayaan-perayaan untuk menyambut kelahiran  Ratu Juliana yang diadakan di Ambon.
 Waktu itu ibu Jull masih anak sekolah. Ia mendapat kesan bahwa keramaian di Maluku waktu itu dipuasatkan di Ambon. Dimana-mana ada bendera merah putih biru. Pesta pesta gembira dan pesta-pesta sekolah diadakan. Murid-murid mengadakan pawai Mereka berpakaian seragam yang dihiasi selendang warna pelangi. Ibu Jull sendiri ikut baris.

Disamping itu ada pertunjukan tari-tarian rakyat seperti cakalele yang terkenal itu.,juga perlombaan-perlombaan perahu,pertandingan olah raga dan sebagainya. Di societeit diadakan fancy fair.
 orang-orang lain umumnya tidak ingat pesta kelahiran Ratu Juliana.

Pada hari perkawinan Ratu Juliana panjang hari. Perusahaan-perusahaan dan kantor-kantor beberapa jam lebih dulu dari biasa. Untuk memberi kesempatan pada pegawai-pegawai untuk mempersiapkan diri mengikuti pesta-pesta umum yang diadakan.

Java Bode tanggal 8 Januarai 1937 (Jum'at),memuat foto-foto pajangan lampu di Batavia pada halaman 10 dan 11,sedangkan laporan tentang keramainnya dimuat dihalaman 13 dan berikutnya.

Sore itu pesta mulai seperti biasa pusatnya di Rijwijk dan Noordwijk. Ada autocaravaan pawai mobil. Yang ikut bukan cuma mobil-mobil mewah,tapi juga taxi-taxi dan autolette-autolette dan Ausinette-ausinette yang lazim kita sebut " oplet "atau ostin. Bis-bis dan truk-truk yang penuh penumpang tidak mau ketinggalan. Penumpangnya bersorak-sorei sepanjang jalan.

Kendaraan itu diberi warna rosette berwarna oranje diatas radiatornya. Penumpang-penumpangnya melambai-lambaikan bendera bendera si-tiga warna. Panjang iring-irngan itu mencapai beberapa kilometer.
 Pemandangan dalam kota malam hari sangat meriah. selain gedung-gedung yang dihiasi lampu-lampu listrik ,didirikan pula gapura-gapura dengan hiasan lampu listrik juga.
Di societeit militer di Sipayersweg,di bioskop Capitol (Pintu Air,kini sudah dibongkar),diadakan pesta dansa. Di Panten & Dierentuin (sekarang Taman ismail Marzuki,Cikini), diadakan " gecostumeerd bal ",pesta dengan pakaian yang aneh-aneh.

DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Jakarta Tempo Dulu : Perayaan Kelahiran Ratu Belanda Di Batavia



jakarta tempo dulu photos
PARADE BUNGA DI BATAVIA 1901-1902
  BALAPAN SADO MENYAMBUT KELAHIRAN JULIANA :
 Juliana lahir di Den Haag tanggal 30 April 1909,Surat kabar di Jakarta tempo doeloe,Java Bode,menempatkan berita itu dihalaman muka,yang seluruh halamannya dikelilingi bingkai 3 warna, merah,putih,biru. Kertas yang dipergunakan lebih baik daripada kertas yang biasa.

Disitu dimuat berita resmi tentang kelahiran tersebut, pendaftaran kelahiran dikantor catatan sipil di Negeri Belanda dan pemberian nama kepada peteri yang baru lahir itu.

Di halaman berikutnya dimuat berita-berita perayaan di Hindia-Belanda (Indonesia) umumnya dan di Batavia (Jakarta) khususnya. Di Batavia pusat perayaan adalah di Noordwijk (Jl. Ir. Juanda) dan Rijswik ( Jl.Veteran). Mulai dari Harmoni sampai Wilhelmina Park (Sekarang tempat Masjid Istiqlal).

Gedung-gedung pemerintahan dan gedung-gedung lain societeit (klub orang-orang Belanda terkemuka) Harmoni serta toko-toko diberi hiasan lampu berbentuk huruf "W" dan "P.W" adalah initial Wilhelmina, "JAVA BODE" memberi komentar bahwa orang yang merencanakan perhiasan itu beberapa hari sebelumnya tentunya cerdik sekali. Mereka tidak tahu yang akan lahir Prins (pangeran) atau Prinses (Puteri) . Jadi kalau disiapkan bentuk "P" pasti "safe",karena disa digunakan untuk pangeran atau puteri.

Keramaian dimulai waktu sore dengan suatu pawai oleh tiga korps musik. Mulai dari Waterlooplein (Lapangan Banteng). Ketiga korps musik masing-masing mengambil rute yang berlainan didaerah Weltervreden (bagian selatan Kota Jakarta). Noorwijk dan Rijswijk serta jalan-jalan sekitarnya penuh dengan manusia.

Di Wilhelmina Park ada pertunjukan film diudara terbuka. Di Koningplein (Lapangan Monas),dekat museum,menghadap ke istana  dipasang kembang api yang menarik banyak perhatian.
Tanggal 3 Mei  pagi ada parade militer dilapangan Banteng sekarang. Juga ada upacara sembahyang di-gereja-gereja. Sorenya ada pertandingan sepakbola antar kampung dengan hadiah uang bagi pemenang. Selain itu ada pesta rakyat,pesta untuk anak-anak dsb.

Mahasiswa-mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding voor Indishe Artsen) mengadakan pertunjukan yang mendapat komentar baik sekali dari suratkabar Belanda. Pertunjukan itu oleh " Java Bode " di sebut " Feesvoor stelling ",mungkin malam kesenian. Ratu Juliana Dimata Rakyatnya bisa dilihat disini ...


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!