Bandung Tempo Doeloe-Ulang Tahun Ratu Wilhelmina di Bandung dan Batavia

                     
bandung tempo dulu
Kalau kita tanyakan pada orang tua tempo doeloe tentang perayaan-perayaan yang berhubungan dengan keluarga kerajaan Belanda dimasa yang lalu,biasanya yang biasa teringat dengan jelas cuma pasar Gambir ( semacam " pasar malam ") dalam rangka ulang tahun Ratu Wilhelmina tanggal 31 Agustus.

Konon pada pembukaan,pada ulang tahun ratu dan pada penutupan pasar malam,ada pertunjukan kembang api.
Kembang api buatan Jakarta ada yang menggambarkan Ratu Wilhelmina " Juliantje ",anjing berkelahi dengan kucing ,ronggeng dan lain-lain. Dalam " adegan anjing berkelahi , kembang api itu diiringi oleh pula oleh letusan yang menggantikan salak anjing dan meong kucing. Dalam adegan ronggeng,tampak sironggeng melenggang lenggok dan selendangnya melambai-lambai. Perayaan pernikahan puteri Juliana dengan pangeran Bernhard ,perayaaan menyambut kelahiran puteri sulung mereka dan perayaan ulang tahun ke 40 penobatan Ratu Wilhelmina biasanya tercampur menjadi satu dalam ingatan orang tua-tua itu. Soalnya ketiga perayaan itu dilakukan dalam waktu yang berdekatan,antara tahun 1937-1938. 


 
              POHON JULIANA DAN POHON BERNHARD

 Jum'at pagi 8 Januari itu diadakan upacara menanam pohon Juliana dan pohon Bernhard dilapangan didepan stasiun kereta api Kota. Upacara ini banyak menarik perhatian,dan diiringi korps PEmadam Kebakaran. Pohon itu  dalam bahasa latin disebut Filicium,tapi rakyat biasa menyebutnya " Anak Raja Berpayung ".
 Upacara yang sama dilakukan pula di Hellbach Park (lapangan Monas bagian utara ,berhadapan dengan istana). yang melakukan adalah murid-murid  sekolah. Pohon yang ditanam disini adalah beringin.
 Digereja-gereja,mesjid-mesjid dan kelenteng-kelenteng diadakan do'a memohon keselamatan dan kebahagiaan kedua mempelai.
 Hari Sabtu pagi acara-acara masih berlangsung. Selain pertandingan olah raga,ada juga demontrasi menyanyi oleh anak-anak sekolah menengah. Di Tanjung Priok diadakan gondolvaart, pesiar dikali Koja dengan perhu-perahu berhias.
 Malam sebelumny,golongan Cina mengadakan arak-arakan dengan barongsay,naga-nagaan dsb. Dari Molenvleit West,Lindeteves, Stadhuis (Kodim dekat terminal oplet Kota),Pasar Pisang (Taman Fatahillah),Pintu Kecil,Petokangan,Jelakeng,  Patekoan,Toko Tiga,Pancoran.
 Konon jalan-jalan raya mulai dari menteng sampai Benedenstad (bagian utara Jakarta) penuh orang dan kendaraan. Di Molenvliet lalulintas macet.
 Jum'at sore 8 januari 1937 diadakan Historisch Schouwespel. Temanya:upacara sumpah setia dari Pemerintah Hindia Belanda kepada Pangeran Willem V sebagai Walinegara-yakni pengulangan peristiwa yang terjadi tanggal 1 Mei 1767,Historisch Schouwspel ini bertempat di Stadhuisplein Taman Fatahillah sekarang),dibawah udara yang cerah,dimana para peserta mengenakan pakaian dari abad ke-18.


ACARA SCHOUWSPEL :
Tepat pada jam 6 sore,berkumandang bunyi terompet dari Kasteel van Batavia (karena benteng ini sudah tidak ada lagi,maka yang dimisalkan sebagai benteng itu adalah Amsterdamse Poort,pintu gerbang kuno di Jalan Tongkol yang sekarang dan kini sudah dibongkar).
 Bergeraklah iring-iringan Pangeran Willem V dalam urutan seperti berikut : (1) " Drangonder Lyfwagt (barisan kawal dragonder)dalam seragam biru : (2) bataljon infnteri Col. feberdalam seragam kelabu dengan hiasan warna oranje : (3) " Domestiquen van X.H.E. (para abdi Pangeran): (4) kereta kencana yang dihela oleh 6 ekor kuda (diman pangeran Willem V duduk didalamnya):(5) Anggota-anggota Pemerintah Tinggi-dari negeri Belanda: lebih lanjut para pembesar zaman dahulu:serombonganan iring-iringan berkuda yang dimisalkan adalah raja Goa dan para pengikutnya:kembali 1 batalion inffantri (dari maj. Colmond):iring-iringan golongan Cina yang membawa lentera-lentera kertas,bendera-bendera dan diiringi musik lembut (zachte Muziek),yaitu .. boedelmeester der Chinezen en andere Onchriten sterfhuizen " didalam rombongan manapun termasuk opsir-opsir (pembesar-pembesar) golongan Cina yang diiringi bunyi terompet  dan canang (gembreng). Antara lainpun disebutkan sebagai peserta iring-iringan kompi-kompi tentara yang masing-masing terdiri atas orang-orang Mardijkers,Papangan dan Bali,dsb.
 Di-terras Stadhuis (kini kantor Kodim) dilakukan upacara penyambutan dan pengambilan sumpah.
Di Rijswijk,Noorwijk dan melalui jalan-jalan lain diadakan arak-arakan dengan mobil yang dipajang dengan bunga-bunga. Yang dikatakan sangat menarik perhatian adalah sebuah mobil yang dipajang sehingga berbentuk angsa putih setinggi kira-kira 3 meter,dengan seorang gadis cantik dalam pakaian indah menarik dipunggung angasa itu.

 Dari Ibu Jull kita mengetahui bagaimana pesta pernikahan Juliana dan Bernhard disambut dikota kecil Tangerang . Ia sudah dari ambon kesana. Ada pertandingan olahraga antar muri-murid sekolah,ada pernjukan kesenian rakyat,dan juga perlombaan-perlombaan untuk umum.
 Putera ibu Jull,lambert.masih ingat bahwa ada perlombaan memanjat batang pohon pinang yang sudah dilabur dengan minyak supaya licin. diatas batang itu digantungkan macam-macam hadiah pada lingkaran bambu,boleh diambil kalau orang sanggup memanjat sampai atas. hadiah-hadiah itu antara lain: Saputangan,baju kaos,handuk dan sebagainya.
 Sore hari keluarga Joell pergi ke Jakarta untuk menonton keramaian " kami tiba agak terlambat,sehingga tidak sempat menyaksikan pawai bunga ",kata lambert.
 Mereka hanya sempat menyaksikan pawai lentera-lentera dari kertas,perhiasan lampu dan musik ditempat-tempat umum. Lambert ingat bahwa keretaapi yang tiba dan berangkat dari stasiun tangerang dihiasi dengan bendera-bendera dan sebagainya.
 seorang warga kota jakarta yang sudah lebih dari 70 tahun umumnya,pak Hassan Koesoemajaya membuat foto gedung-gedung dan gapura-gapura yang dibangun dipelbagai bagian Kota Jakarta. Foto yang dibuat pada malam hari itu memperlihatkan bangunan-bangunan yang penuh cahaya lampu.
 Pak Hassan sendri sudah tidak ingat lagi pada pesta perayaan apa foto itu dibuatnya,karena seperti sudah dikatakan antara tahun 1937-1938 ada 3 perayaan besar. Sdr. Tanu Trh setelah meneliti salah satu foto mendapatkan bahwa dibawah huruf -huruf Cina pada gapura di Glodok ada tulisan latin " hulde aan het koninglijk paar " (Selamat kepada kedua mempelai kerajaan). jadi keramaian yang diabadikan pak Hassan itu adalah berhubung dengan pernikahan Puteri Juliana.
 Malamnya selain pawai lampion (lentera kertas),diadakan pertunjukan kembang api dimuka stasiun kereta-api Jakarta Kota. Diantaranya ada yang melukiskan Puteri Juliana dan Pangeran Bernhard.


 PERAYAAN DI BANDOENG TEMPO DOELOE :

Pak Sarbini,bekas pemain bola yang kini telah hampir berumur 70 tahun (pada tahun 1971) menyatakan bahwa di Bandung tempo doloe pagi-pagi sudah ada parade militer dan tembakan-tembakan kehormatan dilapangan sepakbola perkumpulan " Sparta ' (kini stadion Siliwangi).

Di-alun-alun Bandung diadakan pasar malam. Rencananya pasar malam ini akan dibuka berkenaan dengan tahun baru Imlek,tapi karena perkawinan puteri Juliana,pembukaannya dipercepat.

Di lapangan Tegallega diadakan pacuan kuda,sedangkan di Societeit Concordia diadakan yang khusus untuk perwira-perwira Belanda diadakan Fancy Fair dan malam dansa. Cuma perwira-perwira dan isteri-isteri mereka saja yang boleh hadir. Gedung-gedung resmi,perusahaan-perusahaan besar,dan pohon-pohon dihiasi lampu. Ada juga pawai bunga.

 BEATRIX DATANG TEPAT PADA WAKTUNYA :

Sesudah menikah,Juliana seperti halnya dengan wanita Belanda yang lain,merasa senang suaminya yang datang menjadi penanggung jawab soal-soal materi dalam keluarga. Soal keuangan Bernhard yang mengurus . Mereka ingin hidup normal seperti penduduk Belanda yang lain. Mereka tingga ldi istana Soestdijk.
 pada permulaan pernikahan mereka,Bernhard sebagai seorang Pangeran Jerman ia giat belajar Bahasa Belanda,diapun belajar ekonomi politik dan dan tertarik terutama pada sistem perbankan Belanda . Tapi kegiatan belajarnya itu pada suatu dengan tiba-tiba.

Akhir November 1937,sebelum fajar Bernhard meninggalkan Soerdijk untuk berburu. Tidak lama kemudian,Ratu Wilhelmina di istana Het Loo menerima pemberitahuan dari rumah sakit umum Amsterdam bahwa menantunya mengalami kecelakaan yang hebat. Tengkoraknya retak,beberapa rusuk patah dan sampai saat itu belum sadarkan diri. Dengan hati-hati,Ratu menelfon puterinya yang sedang mengandung.
Sumber : Intisari No.91 Agustus 1971 

 
DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.