RAMADHAN KH |
Ramadhan K.H. atau lengkapnya Ramadhan Karthamihardja lahir di Bandung 16 maret 1927,tapi baru tampil namanya sebagai penulis sekitar tahun 1952. Ia mula-mula menulis cerpen,kemudian lebih banyak menulis sajak. Iapun seorang penterjemah yang telah berjasa memperkenalkan sajak-sajak dan drama Federico Garcia ke dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkannya langsung dari bahasa Spanyol.
Karya-karya penting Lorca boleh dikatakan sudah diterjemahkannya semua. Tapi yang sudah terbit merupakan buku buku barulah dramanya " Yerma " saja (1959). yang lain-lain baru di umumkan dalam majalah-majalah saja,antaranya drama " Rumah Bernarda Alba " dalam majalah Indonesia dan buku-buku sajak Lorca terpenting seperti " Canciones " dan " Romancero Gitano".
Sajak-sajaknya sendiri yang ditulisnya ketika ia baru pulang dari Spanyol,kemudian dibukukan dengan hadiah sastra nasional dari B.M.K.N. tahun 1975-58 untuk puisi. Dalam sajak-sajaknya itu ia banyak menyatakan kegetiran hatinya lantaran melihat tanahairnya tidak aman dan menjadi sunyi dan sepi. Diratapinya anak-anak yang besar dalam mengungsi.
Dendang Sayang
Di Cikajang ada gunung
tambah lengang nyobek hati
bintang pahlawan didada
sepi diatas belati
kembang rampe dikuburan
selalu jauh kekasih
Di Cikajang hanya burung
menahan selangkah kaki
bebas unggas di udara
pelita dikampung mati
fajar pijar bulan perak
takut mengungkung dihati
Di Cikajang hanya burung
bebas lepas terbang lari
dibumi bayi turunnya
besar dibawa mengungsi
sepi menghadapi mati
Romannya berjudul " Royan Revolusi " mendapat hadiah nasional IKAPI-UNESCO tahun 1968,melukiskan tentang cita-cita dan kehidupan seorang pemuda pejuang yang sehabis revolusi fisik mengalami berbagai kekecewaan melihat bermacam-macam penyakit " Royan Revolusi " berupa manipulasi dan korupsi yang dilakukan oleh kawan-kawannya seperjuangan dahulu. Pemuda yang tak dapat menyeduaikan diri dengan keruntuhan mental dan moral kawan-kawan seperjuangannya dahulu itu achirnya menemukan kedalaiannya dalam memimpin orang desa dan para petani untuk memperjuangkan hak mereka.
No comments:
New comments are not allowed.