Napak Tilas Jalan Pos
Anyer Panarukan



*** PANGALENGAN TEMPO DULU ***

-HALAMAN PERTAMANYA DISINI >>
Dari Bogor Jalan Raya Pos menanjak ketenggara menuju puncak gunung Megamendung melalui Puncak menjurus ke Cianjur,menuru ke lereng Gunung Gede disebelah timur. Dibeberapa tempat jalan itu,begitu terjal sehingga kendaraan yang ditarik oleh empat ekor kudapun masih harus dibantu dengan empat sampai delapan ekor sapi  supaya dapat mencapai puncak gunung dalam waktu 4 jam. Dengan kemauan dan ketahananya yang kuat Daendels membuat jalan ini melampaui celah gunung yang tingginya kurang lebih 1.500 meter.

Jalan Raya Pos menghubungkan Bandung tempo doeloe dengan daratan sumedang melalui punggung gunung dan mengitari lereng gunung yang terjal sehingga jalan ini dibuat dengan memangkas cadas yang kini terkenal sebagi "Cadas Pangeran" di daerah Sumedang.

Dari Sumedang jalan pos menurun melalui lereng-lereng gunung Tampomas  menuju lembah Cimanuk yang di karang Sambung,(kini-Tomo),sungai Cimanuk harus dilalui dengan rakit.
Di Keresidenan Parahiangan pada jarak yang berbeda-beda terdapat beberapa 24 stasion pos untuk bertukar kuda.

Di Cianjur,Bandung dan Sumedang terdapat tempat-tempat penginapan atau Pasangrahan yang didirikan oleh Pemerintah kolonial Belanda untuk memberi kesempatan makan dan beristirahat kepada yang sedang berpergian. Untuk menghindari kelambatan yang disebabkan oleh waktu berhenti tersebut, ditiap stasion pos atau tempat pertukaran selalu disiapsiagakan beberapa kuda,baik untuk kendaraan umum maupun untuk surat. Demikian pula di beberapa pendakian gunung dan di mana lerengnya terjal dan sulit,selalu disediakan sapi-sapi yang akan turut mambantu menarik kendaraan di depan kuda.

Dari karang Sambung jalan pos raya menembus daerah yang berhutan-hutan yang naik dan turun melalui tembok-tembok "Benteng Palimanan" menuju Cirebon.

Dibeberapa tempat yang rendah di Keresidenan ini jalan raya terendam air,terutama di musim hujan,jalan tersebut melalui daratan yang tandus yang tidak penting. Sungai Losari harus diseberangi dengan perahu tambangan untuk memasuki daerah Tegal jalan yang dibuat semasa pendudukan Pemerintah Inggris pada tahun 1812-1813 melalui daratan Karawang dan Indramayu, bertemu dengan Jalan raya pos di Cirebon.

Setelah menuju arah timur,tercapailah stasion Tanjung dan beberapa pal dari sini,setelah menyeberangi Sungai Cipamali dengan rakit,sampailah di daerah Brebes. Dari sini jalan pos menuju Tegal,Pemalang,Comal dan Pekalongan. Disepanjang jalan ini didirikan 12 stasion pos di Keresidenan Tegal. Selang 9 pal setelah Ibukota Keresidenan,jalan pos menjurus ke arah timur sampai pos Batang dan setelah itu berkelok-kelok menembus hutan Weleri jalan pos memasuki distrik Kendal. Sejak dari Weleri jalan pos menyusuri pantai ke arah utara,setelah itu melintasi Sungai Bodri dengan perahu tambangan,untuk selanjutnya melalui stasion-stasion kendal dan Kaliwangu menuju Semarang. Sepanjang Jalan Pos di Keresidenan Pekalongan terdapat 7 stasion pos.
Bersambung BACA BERIKUTNYA >>



DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.