IBU DAN ANAK GADIS EROPA BERPOSE SAMBIL BERJALAN
DENGAN LATAR BELAKANG KEBUN DAN GUNUNG
DI DAERAH PANGALENGAN (SELATAN BANDUNG)
FOTO DIBUAT PADA BULAN APRIL 1917 |
PARAHYANGAN
Salam Panineungan
Mun aja ketjap nu kapitjangtjam
eta ngaran andika
Parahyangan
Mun aya tanah nu dipikangen
eta ngaran tanah andika
Parahyangan
Paulna gunung
hedjona tangkal
ngaplakna sawah
gilapna tjai walungan
andika miboga
Parahyangan
(Dina : SIPATAHOENAN Maret 1957..Kus Arinta)
Pada tahun 1852 Dr.Ir.R. Van Hoevell sempat berkelana ke kota mungil Bandung dan kemudian menulis sebuah artikel: "Mungkin anda tahu bahwa saya selalu tergoda oleh angan-angan untuk mendirikan "Kota Besar" di Dataran tinggi Bandung tempo doeloe,sebagai suatu koloni orang-orang Eropa".
"Mereka menentang pendapat saya,bahkan menamakannya sebagai suatu ilusi dan khayalan yang terlalu diidam-idamkan. Namun saya yakin,bahwa cita-cita itu pasti terwujud.
Ditujukan kepada Gubernur Jendral Hindia-Belanda,Van Hoevell menyatakan:"Adapun yang mulia,karunia Tuhan dalam bentuk keajaiban alam yang terjadi di daerah pegunungan Tangkubanparahu menjadi sia-sia dan percuma,karena tiada manusia yang melihat dan merasakan serta menikmatinya,kecuali turis yang tersesat seperti saya".
Pada penutup tulisannya,Van Hoevell mengatakan:
"Hanya alamlah kemudian,yang memiliki kekayaan dan keindahan tak terhingga disini,akan dapat mewujudkan angan-angan,yang kelak bakal dikenal dan dihargai orang!
Sumber : Wajah Bandung tempo Doeloe oleh Haryoto Kunto
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.