Tiap tahun ada saja di antara orang Belanda yang datang berziarah ke Bandung. Kampung halaman mereka yang kedua,
sebagai wisatawan. Berbahagialah mereka yang masih kuat dan sehat dan cukup biaya perjalanan,sehingga kunjungan pemuas nostalgia ke Bandung bisa terwujud.
Namun bagi Oudeheer (Sesepuh) Van den Munchof yang telah uzur ditelan usia,cuma bisa mengenangnya lewat puisi.
" Weer hoor ik de tokkeh roepen
die mij veel geluk voorspel
toch zie ik dat schone Java nooit weer
want mijn jaren zijn geteld "
( Kudengar toke memanggil
yang memberikan banyak ramalan kebahagiaan
namun takkan pernah lagi menyaksikan Jawa nan jelita
karena tahun-tahun usiaku tinggal dihitung)
- Moesson..15 Juni 1979 -
Sekali tempo Meneer Kunto pernah bertanya kepada para wisatawan Belanda yang notabene pituin asli orang Sunda :
"kenangan apa sih yang masih tersimpan dalam ingatan kalian tentang Bandung tempo dulu...?"
Margareet Farret Jentink, putri seorang Penerbang Belanda yang dulu pernah tinggal di Litsonlaan( Jl.Marjuk,Kebon Kawung sekarang) memberi penjelasan : Buat kami yang tinggal di negeri yang bertanah datar seperti Nederland, maka Kota Bandung yang dikepung gunung membiru,bukit dan lembah menghijau dengan jalan-jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok,sungguh memukau dan mempesona.
"Aku jadi mengerti sekarang,mengapa Papie dan Mamieku tak pernah hilang kenangan kepada " Veere-Vaderland ",tanah air mereka yang kedua-Hindia-Belanda (Indonesia). Sungguh benar apa yang pernah mereka katakan,bahwa Alam Priangan (Tanah Sunda) adalah 'Paradijs op Aarde'(sorga di bumi). Aku merasa beruntung,sempat berziarah ke Bandung kampung halaman batiniah kedua orang tuaku," tutur Margareet dengan berlinang air mata.
Bila sempat-membalik-balikan lembaran sejarah Bandung tempo dulu,memang suatu kenyataan dan bukan isapan jempol belaka,Bahwa Di Nusantara tak ada kota lain,begitu banyak memiliki sanjungan seperti Kota Kembang ini.Sumber:Wajah Bandung Tempo Doeloe.Haryoto Kunto
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.