Sejarah Politik Di Eropa (1600-1789)





ORANG EROPA DI BANTEN TEMPO DULU
Pertumbuhan negeri-negeri Kesatuan (kebangsaan).
Pada zaman abad pertengahan,kadaan di Eropa disebut jaman feodal; pada jaman tiap negara,dibagi-bagi menjadi daerah kecil,yang masing-masing mempuyai kekuasaan dan pemerintahan sendiri,dan hampir tidak ada hubungannya dengan ibu negara,yang dikuasai oleh seorang raja. Jadi raja-raja pada waktu itu menghadapi:

1. Pembesar-pembesar daerah feodal yang kuat.
2. Kota-kota yang berhak memerintah sendiri.
3. Badan perwakilan rakyat (Etats generaux).
4. Kekuasaan gereja yang teratur rapi. Mula-mula golongan tersebut dapat memaksa raja-raja untuk  memberikan kekuasaannya sebagian kepada masing-masing golongan tersebut, karena mereka kuat dan raja-raja lemah kedudukannya.

Karena banyak diantara pembesar daerah feodal terbunuh dalam perang salib dan tidak mempunyai penggantinya,begitu pula mereka sudah banyak yang miskin,ditambah pula rintangan-rintangan yang selalu diadakan oleh kota-kota yang besar dan kaya,pembesar daerah feodal tadi mulai tidak tidak berdaya dan banyaklah yang menjual daerahnya kepada raja. Begitu pula,karena waktu itu teknik sudah maju dan meriam-meriam besar dapat meruntuhkan kota daerah feodal yang dulu dibangga- banggakan,dengan mudah dapat ditundukkan leh raja.

Dengan ini raja-raja dapat dapat mempersatukan daerah-daerah yang terpecah-pecah,menjadi suatu negeri kesatuan,tentera yang dipimpin oleh masing-masing pembesar daerah feodal dihapuskan dan digabungkan dalam suatu tentera dibawah suatu pimpinan dan meruapakan tentera kebangsaan. Ditempat-tempat yang penting dan besar diangkatlah pegawai-pegawai oleh raja. Kehakiman diawasi pula oleh pemerintah pusat: 
Badan Perwakilan Rakyat yang mewakili golongan-golongan dalam masyarakat (bangsawan,gereja dan golongan ke-3 mulai berkurang  kekuasaanya,bahkan ada yang hilang sama sekali.

* Pemerintah dan Kekuasaan Gereja.
Karena perpecacahan dalam Gereja Katolik,yang terpecah menjadi Gereja Katolik dan agama Protestan,kekuasaan Gereja Katolik menjadi kurang. Untuk memperkuat lagi kekuasaannya, kecuali dibantu oleh pendeta Jesuit,yang berkewajiban mengembalikan orang-orang Protestan supaya memeluk agama Katolik lagi. Kekuasaan Gereja Katolik mulai meminta bantuan kekuasaan raja. 

Di negeri Inggris,Gereja Katolik memisahkan diri dari pemerintah Gereja katolik di Roma dan tidak mengakui bapak Suci sebagai pempimpin. Yang dijadikan kepala ialah Raja Inggris (Henry Tudor VIII) (1509-1547) dan sejak itu agama Katolik di Inggris yang lepas dari Roma itu diseut Gereja Anglican. 

Mula-mula ajarannya tetap seperti dalam agama Katolik Romawi,akan tetapi dibawah pemerintah anaknya Eduard VI Tudor (1541-1553),ajaran agama Anglican disesuaikan dengan ajaran Calvin: sebaliknya susunan gereja dan upacara dalam gereja masih sama dengan gereja Katolik Romawi. Dinegeri Jerman gereja Protestan Luther mengakui pula kekuasaan raja,maka dari itu peperangan antara Gereja dan raja mulai reda.

Sumber:Sejarah Dunia I. Balai Pustaka.1958.  


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.