"Hu,hu!" cetus seorang penonton.
"Mestinya ditempat tidur,bung!" teriak yang lain
"Cium!Cium!" teriak anak-anak yang jongkok didepan.
Dan sebenarnya,serentak dengan bunyi gong penghabisan yang diikuti doger-doger dengan goyang pantat yang memuncak,Si Baju Kaos memeluk Si Selendang Merah dan terus mencium mukanya pula.
"Hu,hu!" bunyi seorang penonton.
"Binatang!" cetus pemuda yang sejak tadi tenggorokannya naik turun dan terus pula pergi dari sana dengan tangan dimasukkan kedalam kantong celana.
Tidak terdengar apa yang dikatakannya,sebab ditelan keriuhan suara orang lain,cuma yang kelihatan saja, laki-laki yang berpakaian polisi ia mengepal-ngepalkan tangan,gerahamnya gemeretak-gemeretak. Juga yang dahinya dibelit sapu tangan tidak kelihatan diam: katanya kepada itu laki-laki yang berpakaian polisi: "Biar,gan.Nanti saya ajar!"
Dalam pada itu doger-doger dan pasangannya mundur lagi berjauhan.
Mereka mengerak-gerakkan lagi tangan,tapi setelah bunyi gendang terdengar cepat,dilangkahkannya lagi kakinya kedepan sampai beradu perut seperti tadi. Dan seperti tadi juga,yang laki-laki mengerak-gerakkan kaki,doger- doger menggoyangkan pantat,meriuhkan penonton.
Bersambung ke bagian 5 disini....
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.