Seorang lelaki yang hanya berbaju kaos dan bercelana pendek berbisik kepada kawannya yang berjongkok disampingnya: "Aku akan mengambil dia!"
Dan dibelakang tempat terpisah dari orang banyak,terdengar suara bisikkan keluar dari mulut orang yang berpakaian polisi diarahkan kepada laki-laki yang dahinya dibelit sapu tangan; ujarnya: "Kau menari dengan dia,aku yang bayar,tapi setelah menari dia harus kau serahkan padaku."
Baru saja doger-doger itu berhenti menari,laki-laki yang berbaju kaos dan dahinya dibelit saputangan ia melompat ketengah. Tapi yang disebut dibelakang kalah cepat,tiada dapat mendahului datang kehadapan Si Selendang Merah. Katanya kepada Si Baju kaos sambil kembali kedekat laki-laki yang berpakaian polisi: "Sekali ini saja,bung !' yang di ajakberkata cukup menjawab dengan memandang pongah,terus tersenyum seraya melemparkan kata kepada panjak: "lagu ucing-ucingan !"
"Ya,ucing-ucingan!" teriak penonton.
"Ucing-ucingan", kata laki-laki yang juga akan menari.
Rebab dibunyikan memenuhi lagu permintaan,gendang dipukul,Si Selendang Merah berhadapan dengan Si Baju Kaos. Mula-mulanya mereka hanya mengerak-gerakkan tangan saja,tapi ketika bunyi gendang terdengar cepat,baik doger-doger maupun pasangannya maju berjalan sampai masing-masing beradu perut; yang laki-laki hanya mengerak-gerakkan kaki saja,tapi doger-doger terus menggoyang-goyangkan pantat,dan terus menggoyang-goyangkan pantat.
Bersambung ke bagian 4 disini....
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.