PEMANDANGAN DI SEKITAR KERAJAAN HUIS TEN BOSCH |
lstana-istana Keluarga Raja: lstana „Huis ten Bosch" Kediaman resmi Ratu BEATRIX
Pada tanggal 22 September 1969 yang lalu Ratu Juliana memberi tahukan kepada perdana mente-li pada waktu itu, bahwa Puteri Beatrix bila kelak menggantikan beliau bermaksud memilih Den Haag sebagai tempat tinggalnya.
Dalam hal ini istana Huis ten Bosch, yang sudah diserahkan kepada Beatrix penggunaannya, akan dimanfaatkan oleh beliau beserta keluaiga sebagai 'istana tempat tinggal: Sebagai istana tempat tinggal tersebut Huis ten Bosch disesuaikan dengan mengadakan beberapa restorasi menurut martabat ratu yang baru.Terutama di bagian tengah diadakan perobahan-perobahan besar agar pantas sebagai tempat tinggal permanen untuk keluarga dengan tiga orang anak, tamu-tamu pribadi dan personil istana. Di halaman kebunnya juga diadakan perbailcan-perbaikan, antara lain membangun kembali tembok kebun yang dahulu hancur akibat perang.
Gedung Abad ke-17.
Gedung induk dari pada istana kerajaan Het Huis ten Bosch adalah peninagalan dari abad ke-17. Menurut keputusan Graf dari Belanda tertanggal 17 Mei 1645 maka tanah seluas 15 hektar yang terletak di bagian timur dari Hutan Den Haag diberikan kepada Puteri Amalia van Solms, isteri dari Pangeran Frederik Hendrik.
Pada tanggal 2 September 1645 bekas Ratu Elisabeth dari Bohemen meletakkan baru pertama untuk sebuah istana yang akan dijadikan istana musim panas bagi pasangan pangeran-puteri tersebut di atas. Rencananya dibuat oleh arsitek terkenal Pieter Post, yang antara lain juga telah mem-bangun gedung Mauritshuis, gedung dari Staten van Holland dan istana Oude Hof (istana Noord-einde).
Setelah meninggalnya Pangeran Frederik Hendrik di tahun 1647 maka istana tersebut oleh isterinya dijadikan mausoleum guna menghormati dan mengenang almarhum.Di tahun 1686 istana tersebut diberikan oleh puteri Albertine Agnes (anak kedua Puteri Amalia) kepada Pangeran Willem III. Selanjutnya ditempati oleh Pangeran Willem IV, yang kembali mengadakan perobahan perobahan di gedung induk.
Selama zaman pendudukan Perancis istana tersebut dijadikan rumah dinasnya 'raadspensionaris' Rutger Jan Schirnmelpenninck. Setelah kembali-nya Keluarga Raja Oranje dalam pernerintahan lagi maka Het Huis ten Bosch tetap menjadi milik dari Kerajaan Belanda, tetapi penggunaannya diserahkan raja. Selama bagian pertama dari abad ke-20 istana ini sering digunakan oleh keluarga raja. Puteri Juliana di sana memperoleh pendidikan sekolah dasarnya bersama dengan anak-anak sebayanya.
Setelah usai Perang Dunia II Het Huis ten Bosch praktis tidak dapat dihuni lagi. Kendati barang-barang seninya dapat diselamatkan, namun tempat penyimpanan anggur dan peralatan rumahtangga-nya habis dirampok akibat peperangan. Tidak ada kaca lagi yang tinggal utuh; tembok, loteng dan ubin-ubin semua rusak terkena pelor, granat dan pecahan bom. Antara tahun-tahun 1950 dan 1956 istana tersebut berhasil dipugar kembali dan interiornya disesuaikan dengan panggilan zaman mutakhir. Terakhir pemugaran dilakukan di awal tahun 1980 dan diharapkan selesai September 1980.
Busana Daerah Negeri Belanda bisa dilihat disini.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.