Sejarah Tatar Sunda
Jaman Sebelum Kerajaan Tarumanagara





SEJARAH TATAR SUNDA 
JAMAN KERAJAAN PRA-TARUMANAGARA

Zaman Pra-Tarumanagara Tidak banyak sumber yang memberitakan keadaan Tatar Sunda Pra-Tarumanagara. Salah satu sumber tertulis luar negeri berasal dari Yunani; yaitu Geographike Hyphegesis karya Claudius Ptolemaeus,menyebutkan tentang sebuah tempat benama Argyre yang terletak di ujung barat labadiou. Istilah labadiou dalam bahasa Sansekerta adalah Yawadwipa yang berarti pulau jelai'.

Yawadwipa itu dianggap sama dengan Jawa; dan karena argyre berarti 'perak', sementara di ujung barat Pulau Jawa terletak sebuah kota bernama Merak, biasanya Merak itulah yang dimaksudkan dengan argyre dalam berita Yunani itu. Jika dugaan itu benar,maka seharusnya dilakukan koreksi atas nama kota itu, bukan merak yang berarti 'burung merak', melainkan merak yang berarti 'memerak, putih seperti perak'.

Sebuah berita Cina yang berasal dari tahun 132 menyebutkan bahwa Raja Pien dari Kerajaan Ye-tiao meminjamkan meterai mas dan pita ungu kerajaannya kepada Maharaja Tiao-pien. Menurut G. Ferrand, seorang ahli sejarah Perancis,Ye-Tiao adalah nama yang diberikan Oleh orang Cina untuk menyebut Yawadwipa,sedangkan Tiao-pien adalah lafal Cina dari nama Sansekerta Dewawarman. Setelah itu, belum ditemukan sumber lain yang me beritakan tentang daerah ini hingga muncul berita Cin lainnya pada awal abad ke-5. 

Sumber yang memberitakan tentang Tatar Sunda sebelum masa kerajaan,sangat terbatas.Itu pun bukan sumber yang bersifat primer,melainkan sumber sekunder berupa historiografi tradisional yang sulit dibenarkan secara historis. Misalnya saja dalam Tambo Tulangbawang disebutkan bahwa Mang Wang,Maharaja Bulugading (Tiongkok) memesan cula badak puntih dari Medanggili, yaitu sebutan untuk Banten,yang biasa dipakai oleh orang-orang pada zaman Hindu hingga abad ke-13,dan cula badak itu bisa didapatkan di Ujung Wahanten (Jungkulan). 

Sementara itu dalam Perimbon Bayah dikisahkan bahwa pada awal abad pertama Masehi, ketika Maharaja Mang Wang dikabarkan memesan cula budak putih,telah berdiri sebuah perkubuan besar (?) Sindula di sebelah timur. Yaitu di Lakbok, dengan pemimpinnya Suelacala. 

Putra Sindula,yang dikenal sebagai pemimpin onom Sindula, dibunuh oleh Aji Saka karena ia seorang kanibal.Suatu penelitian pendahuluan untuk mengidentifikasi Tiao-pien yang terdapat dalam berita Cina tersebut di atas dengan Dewawarman, ternyata juga belum berhasil. Sementara,sumber naskah lain yang disebut Naskah Wangsakerta yang memberitakan tentang adanya Dinasti Dewawarman lengkap dengan masa pemerintahannya di Kerajaan Salakanagara sejak awal abad Masehi,secara historis sulit untuk dibuktikan kebenarannya.Bersambung BACA BERIKUTNYA >>










DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


1 comment:

  1. Makasih ya sob infonya udah share, sangat bermanfaat sekali ...................



    bisnistiket.co.id

    ReplyDelete

Note: only a member of this blog may post a comment.