Showing posts with label Sejarah BRI 1895-1995. Show all posts
Showing posts with label Sejarah BRI 1895-1995. Show all posts

Sejarah BRI di Awal Kemerdekaan
(Bagian 1)


 BANK PERKERIDITAN RAKYAT DI BOGOR TEMPO DULU
BRI DI AWAL KEMERDEKAAN (MASA 17 AGUSTUS 1945 - 1959) 
Dani Syomin Ginko ke BRI
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, orang-orang Jepang yang memimpin Syomin Ginko dianjurkan agar mengundang para pimpinan kantor cabang Syomin Ginko ke Jakarta untuk merundingkan peralihan yang tengahberlangsung. Dalam rapat yang dilasungkan di gedung Escompto, para pemimpin Jepang didesak agar menyerahkan kekuasaannya kepada pegawai-pegawai senior Indonesia. Namun, para pemimpin Jepang tidak rnengabulkannya, dengan alasan mereka mengaku mendapat tugas dari sekutu, untuk menjaga kelangsungan "status quo" di Indonesia hingga sekutu mendarat dan mengambil alih semuanya. 

Akhirnya hanya empat pejabat senior Indonesia yang ditunjuk untuk mengadakan perundingan tentang pengambil-alihan kekuasaan Syomin Ginko. Mereka itu adalah: 
M.Harsoadi,M.Soegijono Tjokrowirono,R Ng.Ismail dan TB. Sabarudin,yang kemudian dikenal sebagai "Pemimpin Empat".

Kebijakan itu tidak disetujui oleh kelompok yang terdiri atas para pemimpin yang masih muda dan unsur serikat pekerja Cabang Jawa Tengah. Kelompok ini mengadakan rapat di Solo dan memutuskan untuk mengirimkan wakilnya, yaitu Soemantri, Parmin Martokoesoemo dan Soedarto Dirdjoatmodjo. 

Mereka ditugasi menghadap "Pemimpin Empat" dan membicarakan usaha mempercepat "status quo". Atas anjuran Angkatan Muda di Jakarta, kelompok Soemantri Cs. menghadap Komite Nasional Indonesia (KN1) untuk membahas masalah yang sama. Pertemuan dengan KN I menghasilkan kesanggupan juru bicara KNI yaitu Mr. Abdul Gafar Pringgodigdo, untuk menggantikan Syomin Ginko menjadi Bank Rakjat Indonesia (BRI).
Sementara itu, belum lagiselesai 13RImelakukan konsolidasi, pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang "diboncengi" tentara Belanda, sudah mulai mendarat di Tanjung Priok.
Bersambung ke bagian 2 klik disini ...


DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!


Sejarah BRI di Awal Kemerdekaan
(Bagian 2)



BRI tempo dulu
BANK PERKEREDITAN RAKYAT TEMPO DULU
Bagian 1-nya klik disini ...
Pada awal Oktober 1945 terdorong didaulatnya Syomin Ginko menjadi BRI, secara de facto BRI dikuasai oleh tenaga-tenaga Indonesia. Direksi pertama BRI adalah: M.Harsoadi (presiden irektur),M.Soegijono Tjokrowirono (direktur),dan M.Soemantri (direktur merangkap sekretaris).Kantor pertama BRI adalah Gedung Escompto (bekas kantor Bank Escompto pada masa penjajahan Belanda dan dijadikan kantor Syomin Ginko pada masa penjajahan Jepang) yang terletak di jalan Jakarta Kota. 

Bentrokan-bentrokan fisik antara rakyat Jakarta dan tentara Sekutu pun tidak dapat dihindari, terutama antara Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan orang-orang Belanda yang dipersenjatai. Pimpinan "Escompto Bank", yang juga sudah kembali ke Indonesia meminta agar "Syomin Ginko",de facto BRI meninggalkan gedungnya. Untuk sementara waktu kantor BRI pindah ke sebuah gedung tua di Jalan Kramat Raya 102,Jakarta.
Ini Berlangsung hanya beberapa bulan saja,karena kantor BRI kemudian menetap di Jalan Kramat Raya no.101 Jakarta.

Penggunaan kantor di Jalan Kramat Raya No. 101 Jakarta,juga tidak berlangsung lama. Situasi politik dan keamanan makin tidak menentu. Jumlah pasukan KNIL bersenjata makin banyak di Jakarta dan melakukan teror di mana-mana. Bentrokan bersenjata ma kin meningkat frekuensinya. Sebagai akibat situasi politik dan keamanan seperti itu, maka pemerintah memindahkan ibukota pemerintah Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta, pada tanggal 4 Januari 1946. 

Hijrahnya pemerintah RI ke Yogyakarta itu menyebabkan Pemerintahan Belanda membentuk NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang mengklaim din i sebagai badan yang mengurusi segala sesuatu yang berhubimgan dengan Belanda, termasuk masalah perkreditan.

Akhirnya pada pertengahan tahun 1946, BRI terpaksa ikut pi ndah yaitu sebagian mengungsi ke Purwokerto,dan sebagian lagi ke Yogyakarta mengikuti kementerian induknya,yaitu Kementerian Perekonomian. Dalam keadaan ini di Jakarta hanya dibuka satu perwakilan kantor besar dan kantor cabang.

Secara resmi, pengakuan Syomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia terjadi pada tanggal 22 Februari 1946 melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.1 tahun 1946. Pada pasal 1 PP ini disebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintah yang dulu berturut-turut bernama Algemeene Volkscredietbank dan Syomin Ginko. Selanjutnya dalam pasal 2 disebutkan bahwa wilayah kerja BRI adalah seluruh Indonesia. Dengan dikeluarkannya PP ini baik secara de facto maupun dejure,BRI menjadi bank pemerintah pertama sebagai pelengkap negara Republik Indonesia. 
SEJARAH BRI PADA MASA PENJAJAHAN kilik disini ...


Suber:Seratus Tahun Bank Rakyat Indonesia 1895-1995.

DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!