GAYA ARSITEKTUR DAN MOBIL KELUARAN TERBARU
DI JALAN BRAGA PADA MASA KOLONIAL BELANDA
FOTO DIBUAT TAHUN 1930-1938 |
SAJAK SANJUNGAN UNTUK BRAGA TEMPO DULU
Jalan Braga adalah etalage dari Kota Bandung,dan di masa lalu menjadi pusat kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kolonial Belanda.Di sinilah kesemarakan hidup " Parijs van Java " yang Glamour itu, terjadi dengan segala macam skandal dan kemewahan. Di samping itu,tentu saja kehidupan intelektual dan budaya yang mengesankan.Jalan braga tempat pelesiran kaum Preangerplanters jadi kurang komplit tanpa " Saloon dan Bordil " (Bordeelsteer) tempat Nonie-nonie yang nakal pada mangkal. Daerah lampu merah yang terletak di sekitar Jl.Kejaksaan dan Gang Coorde,dikenang oleh para " Opa-Turis dengan sebutan " Margawati."
Ini hanya cuma cerita jaman baheula yang penuh kenangan indah-bukan jaman sekarang.
Makanya tidak mengherankan,bila ada seorang turis bangsa Inggeris,mungkin pernah mampir ke Komplek Margawati (?),pokoknya terpukau dia kepada jalan Braga,sehingga perlu mengirim sebuah sajak sanjungan kepada Koran " Algemen Indisch Dagblad " De Preangerbodes yang terbit di Bandung tempo doeloe tahun 1937:
ON THE BRAGAWEG
O Lovely Ladies of Bandung
I could burst into song
When I see you go along
On the Bragaweg
I rate you high in looks
Far above the picturebooks
a reak delight:to the sight (pemandangan)
On the bragaweg
Now Alas I'm going away (alas:penyesalan)
And no more,before midday
Shall I linger,stare and stay (linger:tetap
hidup...Stare:tatapan/pandangan).
On the Bragaweg
But I hope some lucky day
Once again to make my way
And to Beauty my homege pay
on the Bragaweg
(English Admirer from Singapore)
Lalu bagaimana balasan sajak dari redaktur koran " A.I.D ",-De Preangerbode kepada orang Inggeris yang mengaku sebagai " Anak Singapore ' itu..? Begini bunyi sajaknya
There was a young man from Singapore
His Body was ill,his heart was sore (luka)
He came to the mountains in java
His body was coved
His heart full of the girls of Braga ..!"
Kalau diteliti,banyak juga wisatawan asing yang datang ke Indonesia,memang sengaja memburu kenangan indah masa lalu atau sering dinyatakan dalam bahasa Belanda sebagai " de goede oude tijd " mengapa demikian.. ?
ya,karena pepatah Belanda mengatakan : Wie Van Zijn Herinnegenkan Genieten,Leeft Tweemaa ..! " (Siapa yang mampu menikmati kenangan masa lalunya,berarti telah hidup dua kali..!).
Masih banyak sebenarnya,kisah menarik dari Jalan Braga yang belum sempat diketahui oleh orang Bandung sekarang.
(Sumber:Wajah Bandung Tempo Doeloe.alm.Haryoto Kunto)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.