" The S.I.G.I.T. "
Rock And Roll Band Kota Bandung



The S.I.G.I.T.
" THE  S.I.G.I.T. "
DARI SEKIAN BANYAK band pendatang baru yang mengklaim "rock 'n roll" sebagai arah musik mereka rasanya tidak berlebihan jika menyebut "The Super Insurgent Group Of Intemperance Talent" adalah yang terbaik di kelasnya. Band asal Bandung yang lebih dikenal dengan nama The S.I.G.I.T. ini membuktikannya secara empirik via album debut Visible Idea Of Perfection yang dirilis FFWD Records akhir 2006 silam, dan hingga kini kabarnya telah terjual puluhan ribu keping. 

The S.I.G.I.T. adalah satu dari sedikit band lokal yang berhasil menebus ekspektasi pendengar akan sebuah format musik rock n' roll atau garage rock (term yang mereka sendiri menolaknya!) yang diejawantahkan oleh anak negeri. Mulai dari musik (Led Zeppelin dan White Stripes), vokal (titisan Robert Plant), lirik Inggris hingga kemasan album, mereka "punya" segalanya. Dari blues rock ala White Stripes di "Soul Sister" yang mempertanyakan status gender PSK, semi-ballad "New Generation" yang mendeklarasikan generasi Indomie dalam lirik Floyd-ian, hingga track favorit semua orang, "Clove Doper" yang bercerita tentang pemberhala Djarum Super. 

Paket komplit dari sebuah band yang benar-benar keren. Bukan pekerjaan mudah pula untuk membandingkan mereka dengan para pendahulu rock n' roll negeri ini, katakanlah Slank, Flowers atau The Brandals sekalipun. 

Kesuksesan Visible Idea Of Perfection di sirkuit indie Tanah Air akhirnya membawa Rektivianto Yoewono (vokal/gitar), Farri Icksan Wibisana (gitar), Aditya Bagja Mulya (bas) dan Donar Armando Ekana alias Acil (drum) menggelar tur konser selama sebulan penuh keliling Australia dalam rangka mempromosikan album mereka yang dirilis di sana oleh label Caveman/ Reverberation. Sebanyak 16 club show mereka sambangi di sembilan kota Australia, mulai dari Perth, Sydney, Melbourne hingga Brisbane di tahun 2007. 

Sebuah tur konser yang benar-benar mereka setting sendiri tanpa bantuan mahasiswa atau mahasiswi Indonesia. Bahkan penontonnya pun bukan orang Indonesia semua. Keberangkatan The S.I.G.I.T. juga tidak menghasilkan kerumunan infotainment di Soekarno-Hatta. Media massa lokal bahkan sepertinya tidak peduli. Mengapa? Mungkin karena The S.I.G.I.T. hanya sebuah band yang almost famous di negeri ajaib ini. 

Ketika saya mengucapkan selamat kepada mereka karena terpilih sebagai salah satu nominee Artis Pendatang Baru Terbaik dari AMI Awards 2008, mereka justru terkejut dan mengaku belum ada yang mengabarkan sebelumnya.Di kategori bergengsi tersebut, The S.I.G.I.T. bersaing dengan nama-nama yang jauh lebih populer,seperti Gita Gutawa,D' Cinnamons hingga Drive. 

 Sumber:Rolling Stone.Special Issue:Editors'Choice'08
(Edisi 37.Mei-2008)

 
DIJUAL BUKU-BUKU KUNO / LAMA ... !!!